Kelompok Filipina Sebut Misi Sipil di Laut China Selatan Sebagai Sebuah Kemenangan Besar

Sebuah kelompok Filipina pimpin misi pasokan sipil di Laut China Selatan berhasil kirimkan bahan makanan dan bahan bakar bagi nelayan Filipina
Sebuah kapal Penjaga Pantai China, latar belakang, melewati perahu aktivis dan sukarelawan dari koalisi non-pemerintah bernama Atin Ito di Laut Cina Selatan pada Kamis, 16 Mei 2024. (Foto: voaindonesia.com via AP)

TAGAR.id - Sebuah kelompok Filipina yang memimpin misi pasokan sipil di Laut China Selatan berhasil mengirimkan bahan makanan dan bahan bakar bagi para nelayan Filipina meskipun dibayangi oleh kapal-kapal China. Hal ini dikatakan oleh para petinggi kelompok itu pada Kamis (16/5/2024). Mereka menyebut keberhasilan itu sebagai “kemenangan besar.”

Atin Ito (Ini Milik Kami) mengatakan tim beranggotakan 10 orang berlayar ke Scarborough Shoal sehari sebelum armada sipil, yang terdiri dari lima kapal niaga dan 100 kapal nelayan kecil, memulai pelayaran mereka.

“Misi ini mencapai kemenangan besar ketika tim pendahulu mencapai kawasan sekitar Panatag Shoal pada 15 Mei (dan) dapat mengirimkan pasokan kepada para nelayan di daerah itu,” kata Emman Hizon, juru bicara Atin Ito, yang menggunakan nama lokal untuk Scarborough.

Peta laguna Scarborough ShoalPeta laguna Scarborough Shoal di Laut China Selatan (Foto: voaindonesia.com/VOA)

Berlokasi di dalam Zona Ekonomi Eksklusif Filipina, Scarborough Shoal sangat menjadi incaran karena sumber daya ikannya yang melimpah dan laguna dengan air berwarna biru kehijauannya yang menjadi tempat berlindung kapal-kapal pada saat badai.

China pada Rabu mengatakan bahwa negara itu memiliki kedaulatan atas beting itu, yang disebutnya sebagai Pulau Huangyan, dan perairan di sekitarnya. Badan penyiaran pemerintah China CCTV melaporkan Penjaga Pantai China melakukan “aktivitas penegakan hukum dan perlindungan hak-hak rutin” di perairan sekitar beting itu pada hari Rabu.

Hizon mengatakan kepada Kantor Berita Reuters tim pendahulu itu merupakan bagian dari rencana darurat kelompok tersebut jika China memblokir armada utama, yang ia katakan akan kembali ke pelabuhan pada hari Kamis setelah berlayar ke lokasi sekitar 50 mil laut dari beting tersebut.

Hizon mengatakan armada yang lebih besar tidak diperlukan karena para nelayan, yang telah mendapat pasokan dari kapal-kapal pendahulu, meninggalkan area itu setelah diusir oleh kapal-kapal China.

Sebuah pesawat Penjaga Pantai Filipina (PCG) yang dikerahkan untuk memantau situasi di Scarborough Shoal pada hari Rabu melihat ada 19 kapal China, termasuk satu kapal angkatan laut China, di daerah di mana PCG mengatakan memantau dua penghalang terapung di bagian tenggara mulut beting itu.

PCG tidak termasuk bagian dari misi itu, tetapi mengerahkan kapal-kapal untuk memberikan perlindungan bagi para sukarelawan sipil. PCG mengatakan dua kapal Penjaga Pantai China membayangi kapal-kapal Atin Ito.

China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, termasuk bagian-bagian yang diklaim oleh Filipina, Brunei, Malaysia, Taiwan dan Vietnam, meskipun ada putusan Mahkamah Arbitrase Tetap pada tahun 2016 yang menyatakan bahwa klaim China tidak memiliki landasan hukum. (uh/lt)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Penjaga Pantai Filipina Akan Halangi Reklamasi China di Sabina Shoal
Pengiriman tersebut merupakan tambahan bagi dua kapal lain yang ditempatkan secara bergilir di area tersebut