Jayapura, (Tagar 6/11/2017) – Kasubid Advokasi dan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi), Sentot Mursito menyampaikan banyak masyarakat yang masih berpikir bahwa BKKBN akronim dari Badan Koordinasi dan Keluarga Berencana Nasional, padahal BKKBN sudah berubah menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
Sementara itu, Sentot mengungkap masyarakat kampung KB sebagai kampung percontohan dapat menyebarluaskan program KKBPK dan warga mampu menjabarkan program KB yang dulunya program tersebut identik dengan alat kontrasepsi, namun sekarang setelah perubahan nomenklatur, KB identik dengan merencanakan keluarga berencana.
“Masyarakat tahunya BKKBN itu masih badan koordinasi, tapi sudah berubah badan kependudukan dan keluarga berencana nasional, sedangkan harapan yang harus tercapai adalah di 10 titik atau 10 kampung ini semua warga mampu menjabarkan program kb yang dulunya program kb itu dikenal oleh masyarakat itu identik dengan alat kontrasepsi tetapi sekarang ini dengan perubahan nomenklatur, kb itu merencanakan keluarga berencana jadi bukan melulu alat kontrasepsi,” ujarnya.
Disebutkan Sentot, Program BKKBN memiliki tiga pilar yaitu pilar pertama kependudukan berbicara masalah kependudukan, parameter kependudukan, dan dampak kependudukan. Pilar kedua program KB terdiri dari pendewasaan usia perkawinan, pengaturan jarak kelahiran, serta kesehatan reproduksi. Sedangkan pilar yang ketiga pembangunan keluarga. (tri)
