Katalin Kariko dan Drew Weissman Raih Nobel Kedokteran untuk Vaksin mRNA COVID

Kedua orang ini akan menerima hadiah, yang terdiri dari sertifikat, medali emas dan cek 1 juta dolar AS (setara dengan Rp 15.549.000.000)
Drew Weissman dan Katalin Kariko. (Foto: voaindonesia.com/Peggy Peterson Photography, courtesy Penn Medicine/Courtesy Photo).

TAGAR.id - Ilmuwan kelahiran Hongaria, Katalin Kariko, dan ilmuwan Drew Weissman dari Amerika Serikat (AS) telah memenangkan Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran tahun 2023 atas penelitian mereka yang mengarah langsung pada vaksin mRNA pertama untuk melawan COVID-19, yang dibuat oleh Pfizer dan Moderna.Ini menurut badan pemberi penghargaan itu.

“Para pemenang berkontribusi pada tingkat pengembangan vaksin yang belum pernah terjadi sebelumnya sewaktu salah satu ancaman terbesar terhadap kesehatan manusia muncul di zaman modern ini,” kata dewan juri di ibu kota Swedia, Stockholm, Senin (2/10-2023).

Katalin Kariko adalah dosen di Universitas Sagan di Hongaria dan asisten dosen di Universitas Pennsylvania, AS. Drew Weissman adalah ilmuwan yang melakukan penelitian bersama dengan Kariko di Universitas Pennsylvania yang mengantarkan mereka pada kemenangan itu.

Kedua orang ini akan menerima hadiah, yang terdiri dari sertifikat, medali emas dan cek 1 juta dolar AS (setara dengan Rp 15.549.000.000), dari Raja Carl XVI Gustaf pada upacara resmi di Stockholm pada 10 Desember, bertepatan dengan peringatan kematian ilmuwan Alfred Nobel pada tahun 1896 yang menciptakan penghargaan tersebut. dalam surat wasiatnya.

Para kandidat terdepan dalam penghargaan bidang kedokteran tahun ini termasuk Kevan Shokat, seorang ahli biologi Amerika yang menemukan cara memblokir gen kanker KRAS yang mendalangi sepertiga jenis kanker, termasuk kanker paru-paru, usus besar, dan pankreas yang sulit diobati.

Dua ahli biologi Amerika, Stanislas Leibler dan Michael Elowitz, juga diunggulkan untuk penemuan mereka mengenai sirkuit gen sintetik yang memperkokoh pengetahuan mengenai biologi sintetik. Temuan mereka ini memungkinkan para ilmuwan untuk mendesain ulang organisme dengan merekayasa gen mereka agar memiliki kemampuan baru.

Penghargaan Nobel dalam bidang fisiologi atau kedokteran dimenangkan tahun lalu oleh ilmuwan Swedia Svante Paabo atas penemuannya mengenai evolusi manusia yang mengungkap rahasia DNA Neanderthal yang memberikan wawasan penting tentang sistem kekebalan tubuh manusia, termasuk kerentanan manusia terhadap COVID-19 yang parah.

Penghargaan-penghargaan untuk fisika akan diumumkan pada hari Selasa, kimia pada hari Rabu, dan sastra pada hari Kamis. Peraih Nobel Perdamaian akan diumumkan pada hari Jumat sementara peraih Nobel ekonomi pada tanggal 9 Oktober. (ab/uh)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Nobel Kedokteran 2021 Diraih Peneliti Reseptor Suhu dan Sentuhan
David Julius dan Ardem Patapoutian memenangkan hadiah Nobel Kedokteran 2021 atas temuan mereka terkait reseptor suhu dan sentuhan