Kasus 'Skimming', Polda Tangkap Empat Tersangka

Kasus 'skimming', Polda tangkap empat tersangka. Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap enam tersangka.
Tersangka kasus pencurian data elektronik atau skimming. (Foto: Tagar/Rona Margareth)

Jakarta, (Tagar 4/4/2018) – Empat tersangka terkait kasus pencurian data elektronik (skimming) yang diketahui berkewarganegaraan Bulgaria, Chili, dan Taiwan ditangkap Polda Metro Jaya.

"Kami menangkap empat orang kembali yaitu dua warga negara Bulgaria, satu warga negara Chili dan satu Taiwan. Mereka ditangkap dalam waktu yang berbeda," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta Karokaro di Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Selasa (3/4).

Nico mengatakan, dalam penangkapan tersangka tersebut tidak lepas dari peran OJK dan Perbankan.

"Dalam menanggulangi tindak pidana skimming ini, kami ketemu tim dari OJK, BI, dan bank swasta. Kami juga sudah bentuk satgas dan tunjuk PIC, grup kecil sehingga komunikasi bisa berjalan dengan baik," ujar dia.

Ia menyebutkan, dalam pengembangan kasus skimming ini, pihaknya akan terus menjalin kerja sama dengan interpol dan imigrasi.

"Tim yang dibentuk akan terus bekerja dan kerjasama dengan interpol karena beberapa paspor yang kami cek mereka melakukan perjalanan di Asia, kayak Vietnam, Malaysia, dan beberapa tempat di Eropa. Data sudah kami kirim ke imigrasi," ujarnya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap enam tersangka terkait kasus skimming tersebut. Lima di antaranya adalah warga negara asal Rumania, Hungaria dan Bulgaria sedangkan satu tersangka lainnya warga negara Indonesia ( WNI).

Tiga WNA berasal dari Rumania dengan inisial I alias RL, LN alias M, ASC, serta KVB berkewarganegaraan Bulgaria dan satu WNA berasal dari Hungaria dengan inisial FH. Sedangkan Milah Karmilah (30) seorang wanita Warga Negara Indonesia. (ron)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.