Kasus Gagal Ginjal Akut Anak Belum Terdata dengan Baik

Tenaga Ahli Utama KSP dr. Brian Sri Prahastutimelalui Surveilans akan didapatkan akurasi dan keterpaduan data terkait kasus GGAPA.
Ilustrasi gagal ginjal. (Foto: Tagar/Pixabay)

TAGAR.id, Jakarta - Kantor Staf Presiden (KSP) menilai kasus gagal ginjal akut pada anak belum terdata dengab baik. Maka dari itu, pemerintah memperkuat Surveilans untuk mengantisipasi lonjakan kasus tersebut.

Tenaga Ahli Utama KSP dr. Brian Sri Prahastutimelalui Surveilans akan didapatkan akurasi dan keterpaduan data terkait kasus GGAPA. Sehingga, kebijakan penanganan yang dirumuskan berbasis bukti serta memberikan rasa aman dan perlindungan kepada masyarakat.

"Kami melihat masih ada potensi banyak kasus yang belum terdata dengan baik. Agar ini tidak menjadi fenomena gunung es, maka kegiatan surveilans diperkuat," kata dr. Brian, di gedung Bina Graha Jakarta, Rabu, 26 Oktober 2022.

Surveilans adalah suatu kegiatan pengamatan penyakit yang dilakukan secara terus menerus dan sistematis terhadap kejadian dan distribusi penyakit serta faktor-faktor yang mempengaruhi nya pada masyarakat. Sehingga dapat dilakukan penanggulangan dan tindakan efektif.

Brian menegaskan, pemerintah berkomitmen untuk mempercepat penanganan kasus GGAPA pada anak. Salah satunya dengan melakukan pembelian antidotum (penawar racun) Fomipizole dari Singapura dan Australia dalam jumlah besar.

Ia menambahkan, dalam penanganan kasus yang dilakukan Kementerian Kesehatan bersama dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), pasien yang mendapatkan terapi antidotum menunjukkan perbaikan yang signifikan.

Brian memastikan, penanganan kasus GGAPA dilakukan secara holistik dan komprehensif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Pemerintah telah mengupayakan semua pilihan kebijakan tetap berpijak pada perlindungan masyarakat.

"Mulai dari tindakan preventif seperti penguatan sosialisasi kepada keluarga, hingga tindakan kuratif seperti hemodialisa (cuci darah) dan pemberian antidotum," jelasnya.

Baca Juga:

Berita terkait
Kementerian Kesehatan Beli Obat Antidotum Gagal Ginjal Akut di AS dan Jepang
Sebelumnya pemerintah, melalui Kemenkes, telah mendatangkan Fomepizole sebanyak 26 vial dari Singapura dan 16 vial dari Australia
Menkes Budi Sebut Obat Gangguan Ginjal Akan Diberikan Secara Gratis
Menkes Budi mengatakan bahwa obat antidotum ini akan diberikan secara gratis kepada seluruh pasien gagal ginjal akut
BRIN Diminta Segera Teliti Kasus Gagal Ginjal
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diminta segera meneliti penyebab kasus gagal ginjal akut pada anak. Simak ulasanya sebagai berikut.
0
Kasus Gagal Ginjal Akut Anak Belum Terdata dengan Baik
Tenaga Ahli Utama KSP dr. Brian Sri Prahastutimelalui Surveilans akan didapatkan akurasi dan keterpaduan data terkait kasus GGAPA.