Karantina Natuna, Biaya 1 Kali Makan WNI Rp 100 Ribu

Dana sekali makan 237 WNI dari Wuhan, China, yang dikarantina di Natuna, Kepulauan Riau Rp 100 ribu.
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China melakukan senam bersama prajurit TNI di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Kamis 6 Februari. Menurut data Kementerian Kesehatan, sebanyak 238 orang WNI yang menjalani proses observasi virus Corona tersebut kondisi kesehatannya baik dan tidak ada satupun dari mereka yang menunjukkan gejala infeksi seperti demam, batuk dan pilek. (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)

Jakarta - Pelaksana tuga Deputi V Bidang Hukum, HAM dan Keamanan, Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodhawardani mengatakan dana sekali makan 237 warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China, yang dikarantina di Natuna, Kepulauan Riau Rp 100 ribu per orang.

Kalau kita bicara indeks, per makan mereka dapat Rp 100 ribu, kalau 3 kali makan Rp 300 ribu.

Jaleswari menyebutkan keamanan dan kenyamanan 237 WNI yang menjalani observasi kesehatan sehubungan dengan wabah virus corona terjamin. Begitu juga 1 warga negara asing (WNA) yang ikut dikarantina di Natuna.

"Kalau kita bicara indeks, per makan mereka dapat Rp 100 ribu, kalau 3 kali makan Rp 300 ribu. Ini saya sampaikan sekedar ingin menggambarkan kalau saudara-saudara kita di sana terjamin kesehatan maupun kesejahteraannya," kata Jaleswari di Kantor KSP, Jakarta, Jumat, 7 Februari 2020.

Sebelumnya sebanyak 237 WNI dari kota asal muasal virus corona dievakuasi pulang ke Indonesia pada Minggu 2 Februari 2020. Tiba di Tanah Air, mereka dan 1 WNA langsung dikarantina di Natuna, Kepulauan Riau.

Selama WNI dikarantina pemerintah daerah setempat meliburkan seluruh pelajar mulai 3-17 Februari 2020. Aturan itu berdasarakan surat edaran dari Sekretariat Daerah Natuna, menyusul ketakutan dan penolakan warga terkait wilayah mereka menjadi pusat karantina WNI dari Wuhan.

Di balik itu, satu WNI di Singapura dikabarkan terjangkit virus corona. Informasi itu berdasarkan pernyataan dari Ministry of Health Singapore (MOH) atau Kementerian Kesehatan Singapura pada Selasa 4 Februari 2020.

Dalam situs resminya, MOH menuturkan WNI tersebut berusia 44 tahun yang sama sekali tidak memiliki riwayat perjalanan ke negara asal muasal virus corona, China. Saat ini wanita yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga itu berada di ruang isolasi di Singapore General Hospital (SGH). []

Berita terkait
Trenggiling Diidentifikasi Inang Virus Corona?
Ilmuwan China mengidentifikasi kemungkinan trenggiling jadi inang perantara virus corona.
Produsen iPhone Bikin Masker untuk Virus Corona
Foxconn yang memproduksi iPhone Apple melakukan diversifikasi usaha dengan mengalihkan sebagaian produksinya menjadi masker bedah.
Dokter Pengungkap Virus Corona Mati, HAM China Gagal
Amnesty International menilai kematian dokter China yang pertama mengeluarkan peringatan dini tentang wabah virus corona sebagai kegagalan HAM.
0
Bestie, Cek Nih Cara Ganti Background Video Call WhatsApp
Baru-bari ini platform WhatsApp mengeluarkan fitur terbarunya. Kini Background video call WhatsApp bisa dilakukan dengan mudah.