Kapal Induk AS Akan Kunjungi Korea Selatan Unjuk Kekuatan Terhadap Korea Utara

Hal itu merupakan unjuk kekuatan signifikan di tengah-tengah kekhawatiran bahwa Korea Utara dalam waktu dekat akan melakukan uji coba nuklir
Kapal Ronald Reagan Strike Group adalah kapal induk USS Ronald Reagan. Kapal induk USS Ronald Reagan akan mengunjungi Busan, kota di bagian selatan, (Foto: voaindonesia.com/Angkatan Laut AS via Reuters)

TAGAR.id, Jakarta - Satu armada kapal induk Amerika Serikat (AS) akan mengunjungi Korea Selatan (Korsel) pekan ini. Ini menurut pejabat militer AS.

Hal itu merupakan unjuk kekuatan signifikan di tengah-tengah kekhawatiran bahwa Korea Utara dalam waktu dekat akan melakukan uji coba nuklir. William Gallo melaporkannya untuk VOA.

Kapal Induk USS Ronald Reagan akan mengunjungi Busan, kota di bagian selatan, seperti dikatakan oleh pejabat Angkatan Laut AS di Korsel dalam sebuah pernyataannya.

Personel armada kapal penyerang itu akan “berkunjung dan berdialog” dengan mitra mereka di angkatan laut Korea Selatan dan melakukan “pertukaran budaya” dengan rakyat Korea Selatan, kata pernyataan itu.

Kapal induk bertenaga nuklir itu, yang membawa lebih dari 80 pesawat, juga akan melakukan latihan di lepas pantai dengan angkatan laut Korea Selatan, menurut media setempat.

Kapal induk USS Ronald ReaganKapal induk USS Ronald Reagan dan USS Nimitz di Laut China Selatan, 6 Juli 2020. (Foto: voaindonesia.com/via AP)

Jika dikukuhkan, ini akan menjadi yang pertama bagi sebuah armada kapal induk AS melakukan latihan semacam itu di dekat Korea Selatan sejak 2017, sewaktu ketegangan memuncak antara mantan presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Lima tahun kemudian, setelah periode diplomasi AS-Korea Utara yang singkat, ketegangan kemungkinan besar akan meningkat lagi, sewaktu masing-masing pihak semakin sering memamerkan kekuatan militernya.

Korea Utara telah meluncurkan rudal dalam jumlah yang mencapai rekor pada tahun ini. Menurut para pejabat AS dan Korea Selatan, Korea Utara telah bersiap untuk melakukan uji coba nuklirnya yang ketujuh.

Pekan lalu, Kim bertekad untuk tidak pernah menyerahkan senjata nuklirnya atau menggunakannya sebagai alat tawar menawar. Negara itu juga mengesahkan UU baru yang menjanjikan pembalasan dengan serangan nuklir langsung jika negara itu diserang oleh “pasukan musuh.”

AS dan Korea Selatan pada Jumat lalu mengecam langkah-langkah itu dan bertekad akan memberikan “tanggapan luar biasa dan tegas” terhadap setiap serangan nuklir Korea Utara.

Menyusul dialog tingkat tinggi antara para pejabat Korea Selatan dan AS di Washington, AS “menegaskan kembali komitmen kuat dan tidak tergoyahkan untuk mengerahkan kemampuan militernya dalam skala penuh, termasuk pertahanan nuklir, konvensional, rudal, dan kemampuan nonnuklir canggih lainnya, untuk memberikan pencegahan yang meluas (bagi Korea Selatan).” (uh/ka)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Intelijen AS Sebut Rusia Beli Roket dan Amunisi untuk Artileri dari Korea Utara
Pejabat intelijen AS percaya, Rusia dapat membeli peralatan militer tambahan dari Korea Utara pada masa depan
0
Kapal Induk AS Akan Kunjungi Korea Selatan Unjuk Kekuatan Terhadap Korea Utara
Hal itu merupakan unjuk kekuatan signifikan di tengah-tengah kekhawatiran bahwa Korea Utara dalam waktu dekat akan melakukan uji coba nuklir