Kampanye Akbar di Makassar, Prabowo Kembali Sindir Wartawan

Prabowo Subianto kembali menyindir wartawan. Kali ini dalam kampanye akbar Prabowo di Lapangan Karebosi, Makassar, Minggu (24/3).
Prabowo Subianto saat kampanye akbar di Lapangan Karebosi, Makassar, Minggu (24/3). (Foto: Tagar/Rio Anthoni)

Makassar, (Tagar 24/3/2019) – Calon Presiden nomor 02 Prabowo Subianto kembali menyindir wartawan. Kali ini dalam kampanye akbar Prabowo di Lapangan Karebosi, Makassar, Minggu (24/3).

“Hallo pers, hallo media, how are you today? Kira-kira kita diliput nggak ya? Kira-kira ditayangkan nggak? Lu mau tayang kan kek, lu nggak tayangkan kek, ngak ada urusan. Rakyat sudah sadar, rakyat sudah bangkit, rakyat sudah tidak bisa dihohongi lagi, jadi lu mau tayang apa nggak terserah lu deh,” ujarnya kepada wartawan yang hadir meliput acara tersebut.

Saat memulai orasi di depan puluhan ribu simpatisannya Prabowo mengapresiasi kehadiran emak-emak yang tumpah ruah di lapangan Karebosi Makassar.

Mereka menunggu kehadiran capres andalan mereka sejak pukul 11.00 Wita, padahal Prabowo baru tiba pukul 15.25 Wita. Setelah dilakukan penyematan ikat kepala, Prabowo memulai orasi pukul 15.40 Wita.

“Memang orang-orang Sulawesi Selatan luar biasa kalau sudah bangkit, satgas-satgas yang hadir luar biasa, Sulawesi Selatan luar biasa. Luar biasa emak-emak Sulawesi Selatan,” teriak Prabowo memulai orasi politiknya.

PrabowoPrabowo Subianto saat berorasi dalam kampanye di Lapangan Karebosi, Makassar, Minggu (24/3). (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Prabowo berjanji, jika dirinya terpilih, dia akan menyiapkan lapangan kerja buat kaum muda yang saat ini menganggur, dan juga akan menaikkan upah karyawan yang sudah bekerja, serta menurunkan harga-harga kebutuhan pokok yang saat ini susah dijangkau oleh orang-orang kecil. Menurutnya hal tersebut karena kekayaan Indonesia hanya dikuasai oleh segelintir orang saja.

“Saudara-saudara, masalahnya adalah, karena kekayaan Indonesia tidak di tangan rakyat Indonesia. Yang menguasai kekayaan Indonesia hanya segelintir orang saja. Apakah ini adil atau tidak?” tanyanya kepada para pendukungnya.

Perjuangan koalisinya, menurut Prabowo, adalah agar semua kekayaan itu kembali ke tangan rakyat Indonesia. Itu tekad dirinya dan pasangannya Sandiaga Uno serta partai koalisinya.

Prabowo pun menyampaikan sejumlah gagasannya bila terpilih memimpin Indonesia untuk lima tahun kedepan. Menurutnya dia sudah membentuk tim, pakar-pakar terbaik dan otak-otak otak terbaik Indonesia.

“Akan tetapi, kita juga tidak perlu hanya otak terbaik, tapi hatinya harus bersih, percuma orang pintar tapi tidak membela rakyatnya sendiri,” sindirnya.

Baca Juga: Artis-artis Ini Mengalihkan Dukungan dari Prabowo ke Jokowi, Apa Alasannya?

Prabowo mengatakan, banyak yang mengejeknya, tidak bergelar sarjana ekonomi tapi bahas ekonomi. Walaupun dirinya tidak bergelar sarjana ekonomi atau gelar lainnya, tapi dia yakin, ekonomi itu semua orang tahu, apalagi emak-emak.

“Jangan angap ekonomi itu terlalu sulit, ekonomi itu gampang, emak-emak ngerti ekonomi. Kalau penghasilan nggak cukup rakyat susah, itu ekonomi. Rakyat kita tidak miskin, tapi semua uang kita ke luar negeri, jadi mulai sekarang kita memilih pemerintah yang tegas yang membela rakyatnya sendiri," jelasnya.

“Jangan petani panen, tapi kita impor beras, petani panen gula impor gula, kita punya laut yang banyak tapi kita inport garam, kita punya laut yang banyak tapi kita impor ikan asin. Ini tidak membela rakyatnya sendiri. Tapi kami akan melakukan impor kalau dalam keadaan terpaksa, ” tegasnya.

Sementara itu, sebelum Prabowo tiba, ada suasana yang sedikit kontras terlihat. Bendera warna kuning berlambang pohon beringin, menghiasi tengah kerumunan massa.

Pada belasan bendera Partai Golkar itu, juga terdapat gambar pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Dan yang memegang bendera juga menggunakan pakaian senada.

"Golkar, Golkar, Golkar, Golkar, Golkar dan Golkar," kata itu terus diteriakkan oleh massa yang membawa bendera sembari mengacungkan dua jarinya ke atas.

Golkar diketahui, sebagai salah satu partai pengusung pasang capres dan cawapres nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. []

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.