Kamera Tersembunyi di Mana-mana Jadi Wabah di Korea Selatan

Kamera tersembunyi newabah di Korea Selatan membuat perempuan ketakutan kemana pun mereka mau pergi
Ye-rin Lee mendapat hadiah jam meja dari bosnya yang lebih tua dan baru menemukan ada kamera di dalamnya sebulan kemudian (Foto: abc.net.au/indonesian - ABC News/Mitch Denman Woolnough)

Oleh: Koresponden Korea Selatan, Carrington Clarke, Sook-young Lee dan Mitch Denman Woolnough

Bayangkan bila Anda selalu dipenuhi rasa takut setiap kali hendak ganti baju di kamar ganti, menggunakan toilet di tempat umum, atau untuk mandi kamar hotel.

Inilah realitas kehidupan yang sedang dialami banyak perempuan di Korea Selatan.

Angka penggunaan kamera untuk merekam tindakan para perempuan di tempat umum di negara ini semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Ketika Lee Ye-rin (bukan nama sebenarnya) menerima sebuah jam meja mahal sebagai hadiah dari bosnya, dia berpikiran bosnnya memang baik.

Meski jauh lebih tua, sudah menikah dan punya anak, bos Lee Ye-rin pernah beberapa kali menggodanya, hal yang membuat Lee jadi kesal.

Jam meja itu ditaruh di kamarnya selama beberapa lama.

Namun ketika Lee hendak memindahkannya ke kamar lain, sesuatu yang aneh terjadi.

Bosnya marah dan mengatakan jika Lee tidak mau jam meja harusnya dia tidak menerimanya sebagai hadiah.

"Saya merasa aneh, sehingga saya searching di internet soal jam tersebut," kata Lee.

Baru kemudian ia menemukan jika jam meja tersebut sudah dipasang dengan kamera kecil yang canggih di dalamnya.

Selama lebih dari satu bulan, kamera itu mengirim gambar dari rumah Lee ke ponsel bosnya, 24 jam sehari.

Ketika Lee menanyakan hal tersebut kepada bosnya, menurut Lee, bosnya tidak merasa bersalah.

"Jadi itu mengapa kamu tidur larut malam untuk melakukan pencarian di internet," kata Lee menirukan pertanyaan bosnya.

Bosnya masih tetap memantau dirinya, saat Lee memeriksa kamera yang dipasang di dalam jam meja tersebut.

1. Ketakutan di Rumah Sendiri

Jam meja tersebut banyak dijual di Korea Selatan sebagai alat untuk memantau asisten rumah tangga oleh majikan.

Kamera di dalamnya disebut sangat bagus untuk mengirimkan gambar walau dalam keadaan gelap.

"Saya menangis semalaman, saya tidak bisa tidur. Saya harus minum obat penenang," kata Lee yang mengakui sampai setahun kemudian dia masih mengalami kesulitan untuk tidur.

Lee Ye-rin sulit tidurLee Ye-rin mengatakan bahwa dia masih mengalami sulit tidur dan tidak merasa aman setahun setelah kejadian (Foto: abc.net.au/indonesian - ABC News/Mitch Denman Woolnough)

Bosnya kemudian dijatuhi hukuman penjara tujuh bulan karena melakukan perekaman ilegal.

Namun mengajukan kasus ke pengadilan juga menjadi trauma bagi Lee.

Dia mengatakan diinterogasi selama beberapa jam oleh polisi pria yang bertanya mengenai apa yang dilakukannya di dalam kamar ketika dia dimatai-matai oleh bosnya.

Lee juga mengalami kesulitan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi saat kasusnya dibawa ke pengadilan.

"Korban dalam kasus seperti ini tidak diberitahu kapan sidang berlangsung atau kapan keputusan dibuat. Kita tidak pernah tahu," katanya.

"Kita tidak mendapat informasi dan juga tidak pernah diundang."

Lebih setahun setelah dia menemukan mantan bosnya mematai-matainya, insiden tersebut tetap berbekas secara psikologis baginya.

"Peristiwa ini terjadi di kamar tidur saya. Jadi saat berada di kamar tidur saya merasa ketakutan tanpa alasan sama sekali," katanya.

Apa yang dialami oleh Lee bukanlah hal yang aneh di Korea Selatan.

Banyak perempuan hidup dalam ketakutan adanya kamera tersembunyi di tempat-tempat umum atau pun di rumah mereka, yang bisa merekam gerak gerik tanpa disadari.

2. Sudah Jadi Wabah di Korea Selatan

Sebuah laporan terbaru dari lembaga Human Rights Watch (HRW) mengatakan meluasnya unggahan bernada seksual soal perempuan dan remaja puteri di Korea Selatan telah "berdampak yang sangat buruk bagi para korban".

Dikatakan Pemerintah Korea Selatan harus melakukan lebih banyak tindakan guna mencegah dan menanggapi kejahatan seksual dalam bentuk digital tersebut.

Kamera tersembunyiKamera tersembunyi sering ditemukan di tempat ganti pakaian, kamar mandi dan kamar hotel di Korea Selatan (Foto: abc.net.au/indonesian - ABC News/Mitch Denman Woolnough)

Penyebaran gambar pribadi tanpa izin sudah merupakan masalah global, namun peneliti HRW, Heather Barr mengatakan kepada ABC bahwa "masalahnya di Korea Selatan lebih besar dibandingkan di tempat lain".

"Salah satu hal yang bisa disebut unik di Korea Selatan adalah kamera tersembunyi di tempat seperti toilet atau tempat ganti pakaian," kata Heather.

Masalah ini begitu meluas di Korea Selatan, sehingga ada istilah khusus yaitu "molka" yang artinya kamera tersembunyi.

Rekaman mengenai perempuan yang kemudian diunduh ke situs di mana pelanggannya kebanyakan pria harus membayar untuk bisa melihat gambar-gambar tersebut.

Sekarang ada tim khusus di Korea Selatan yang melakukan penyisiran secara teratur untuk menemukan kamera tersembunyi di tempat-tempat umum, seperti toilet umum.

Menurut Heather tim khusus ini merupakan pertanda bahwa Pemerintah Korea Selatan menangani masalah dengan serius, namun dia mengatakan masih banyak yang bisa dilakukan.

menyisir kamera tersembunyiKamera tersembunyi begitu banyak di Korea Selatan sehingga tim khusus menyisir tempat-tempat umum untuk menemukannya (Foto: abc.net.au/indonesian - ABC News/Mitch Denman Woolnough)

"Diperlukan tindakan pencegahan lain dari pada sekedar menyisir toilet," katanya.

"Yaitu mengubah perilaku warga."

3. Ketimpangan Gender yang Mendalam

Dengan teknologi terus berkembang maju, tindak kejahatan seksual digital sangat meningkat di Korea Selatan.

Di tahun 2008, kurang dari empat persen kejahatan seksual di Korea Selatan melibatkan pengambilan gambar ilegal.

Jumlah kasus ini meningkat dari 585 menjadi 6.615 di tahun 2017, yang juga merupakan 20 persen dari kasus berkenaan kejahatan seksual.

Sebagian besar dari korban di Korea Selatan adalah perempuan. 80 persen korban kasus kamera tersembunyi adalah perempuan dengan pelaku pria.

Di tahun 2016, 98 persen pelaku dalam kasus kamera yang digunakan untuk memata-matai adalah pria.

hrwHuman Rights Watch (HRW) mengatakan Korea Selatan harus menangani masalah ketimpangan gender yang mendalam di sana (Foto: abc.net.au/indonesian - ABC News: Mitch Denman Woolnough)

Korea Selatan sudah lama berada di peringkat bawah secara internasional terkait kesetaraan gender, karena perempuan terus menerus mengalami diskriminasi di dalam rumah, sekolah dan di kantor.

Heather mengatakan bila Korea Selatan tidak menangani masalah di mana masyarakat berpandangan konservatif mengenai peran perempuan, maka tidak banyak yang akan berubah.

"Kejahatan semacam ini pada dasarnya adalah ketimpangan gender," katanya.

"Dan ada ketimpangan gender yang sangat dalam di Korea Selatan." (Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News)/abc.net.au/indonesian). []

Berita terkait
Jaringan Pelecehan Seksual Online Terbesar di Korea Selatan
Pengadilan Korea Selatan hukum pimpinan jaringan pelecehan seks online terbesar dengan pidana 40 tahun penjara
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi