Kalau Tak Bisa Apresiasi Diri Sendiri, Bagaimana Bisa Apresiasi Orang Lain

Begini contoh sederhana mengapresiasi diri sendiri agar mampu mengapresiasi orang lain.
Ilustrasi. (Foto: Getty Images)

Jakarta, (Tagar 29/9/2018) - Kurang mengapresiasi diri sendiri ternyata bisa menyebabkan seseorang menjadi depresi. Sebab, orang itu hanya selalu melihat hal negatif saja.

Psikolog dan psikoterapis, Henny E Wirawan mengatakan mengapresiasi diri sendiri membawa pengaruh dalam kehidupan sosialnya. 

Orang yang bisa menghargai dirinya sendiri akan lebih mudah mengapresiasi orang lain sehingga mendatangkan nilai-nilai positif.

"Kalau mereka mengapresiasi diri sendiri mereka akan optimal di kantor, keluarga dan akhirnya bisa mengapresiasi orang lain dan menjadi inspirasi buat orang lain," ujar Henny dilansir Antara.

Henny mencontohkan, orang yang tidak mengapresiasi diri sendiri biasanya tidak mengetahui kelebihan yang dimiliki. Mereka cenderung hanya meratapi kekurangannya saja.

"Biasanya yang dia tahu jeleknya semua sampai harus dipancing bagusnya apa. Artinya mereka harus menelusuri lebih dalam apa yang lebih darinya dan ciri khasnya. Dari sini yang bagus akan di upgrade, sementara yang negatifnya dihilangkan atau berkurang," papar Henny.

"Karena kalau dia terus-menerus melihat selalu negatif, dia akan terus meratapi diri dan menutup diri sehingga akan ada tindakan seperti bunuh diri. Orang seperti ini akan gampang bunuh diri," lanjut dia.

Mengapresiasi diri sendiri bisa dimulai dari hal yang paling sederhana, misalnya saja merawat tubuh. Orang yang peduli dengan tubuhnya sendiri sudah pasti bisa mengapresiasikan dirinya dengan baik.

"Contoh paling gampang mandi. Bangun pagi langsung mandi. Orang yang nggak jaga bau badan, nggak sisiran, apa iya dia bisa mengapresiasi dirinya sendiri. Itu paling gampang. Betapa istimewanya kita ini, masa kita mau buang-buang waktu untuk meratapi diri," tutup Henny. []

Berita terkait
0
Sekjen PBB Ingatkan Risiko Nyata Kelaparan Akut Tahun Ini
Tahun 2023 bisa lebih buruk lagi, ini disampaikan Sekjen PBB dalam konferensi internasional tentang ketahanan pangan global di Berlin