Kahiyang Ayu Ngaku Ada yang Lebih Menarik Selain Politik, Apa Itu?

Suaminya Bobby Nasution dianggap Jokowi memiliki bakat untuk berpolitik.
Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu (kanan), suaminya Bobby Nasution (kiri) dan anak pertama mereka, Sedah Mirah. (Foto: @ayanggkahiyang)

Bogor (Tagar 8/12/2018) - Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu, mengatakan tak ingin terjun ke dunia politik saat ini. Menurutnya, ada yag lebih menarik dibandingkan berpolitik.

Kahiyang Ayu menjawab pertanyaan soal tertarik tidaknya berpolitik  dalam acara Bincang Santai Keluarga Presiden Jokowi dengan Media di Restoran Grand Garden Kompleks Kebun Raya Bogor, Sabtu (8/12).

Saat menjawab, dia sambil menepuk tangan ke bayi perempuannya yang baru berusia empat bulan dalam gendongan suami, Bobby Nasution.

"Kalau saya sih belum. Untuk sampai saat ini belum tertarik soalnya ada yang lebih menarik daripada politik. Ha... ha... Kalau saya. Tapi enggak tahu kalau Bobby," kata Kahiyang, dilansir Antara, Sabtu (8/12).

Dia duduk bersebelahan dengan sang suami Bobby Nasution yang menggendong Sedah Mirah. Bobby kemudian menjawab untuk saat ini dia lebih tertarik menekuni dunia usaha.

"Masih di dunia usaha dulu. Lebih fokus di dunia usaha dulu," sambut Bobby.

Bobby fokus merintis bisnis kedai kopi dengan merek Veteran Cafe sejak 2013. Selain itu membuka bisnis kedai kopi lain bernama Kopi Jolo.

Padahal soal feeling di dunia politik, Jokowi justru melihat potensi untuk terjun ke dunia politik ada dalam diri Bobby.

Dibandingkan dengan anak-anaknya, Jokowi melihat Bobby memiliki feeling politik yang lebih berkembang.

"Yang saya lihat feeling politik sudah mulai masuk itu Bobby. Dikit-dikit sudah. Lebih ada keinginan. Bicara politik juga sudah ada. Yang lain belum," kata Jokowi.

Sayangnya, Bobby tampak belum ingin terjun untuk menjadi penerus mertuanya sebagai politikus, namun lebih memilih sebagai pengusaha.

Berita terkait
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)