Jakarta - Jumlah warga yang tewas akibat virus corona di daratan China mencapai 811 orang hingga 8 Februari 2020. Angka itu melebihi jumlah kematian akibat epidemik SARS pada 2002-2003. Demikian Komisi Kesehatan Nasional China pada Minggu, 9 Februari 2020, yang dikutip dari Antara.
Kematian warga terbaru di China pada Sabtu (8/2/2020) mencapai rekor harian yakni 89 kematian, menurut data, melampaui total lebih dari 774 yang meninggal akibat SARS, atau Infeksi Saluran Pernapasan Berat.
Sebanyak 81 kematian akibat virus corona berada di Provinsi Hubei, China tengah, tempat virus telah menginfeksi sebagian besar orang. Kematian baru di ibu Kota Hubei, Wuhan, yang menjadi lokasi munculnya virus, mengalami penurunan yang langka.
Kasus infeksi baru pada Sabtu mencatat penurunan pertama sejak 1 Februari, berkurang lagi di bawah 3.000 menjadi 2.656 kasus. Sebanyak 2.147 kasus di antaranya berada di Provinsi Hubei.
Profesor epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat di Universitas Michigan, Joseph Eisenberg, mengatakan terlalu dini untuk menentukan apakah epidemik tersebut sedang mencapai puncaknya, lantaran ketidakpastian dalam jumlah kasus.
"Bahkan jika kasus yang dilaporkan mungkin memuncak, kami tidak tahu apa yang terjadi dengan kasus yang tidak dilaporkan," katanya.
Berdasarkan data komisi kesehatan total kasus virus corona terkonfirmasi di China mencapai 37.198 kasus. []