Bandung, (Tagar 10/3/2019) - Sebelum datang ke acara Deklarasi Damai Jabar Ngahiji di Monumen Perjuangan Kota Bandung. Presiden Joko Widodo terlebih dahulu meninjau proyek pembangunan terowongan Nanjung yang berlokasi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Pembangunan terowongan ini sebagai salah satu upaya pemerintah untuk menangani banjir di Kabupaten Bandung.
"Ini sebetulnya terowongannya sudah direncanakan sangat lama. Lima belas tahun yang lalu. Ini sudah rencana lama, dikaji, sekarang dalam proses kita kerjakan," tutur Presiden Joko Widodo di lokasi proyek yang terletak di Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Minggu (10/3).
Melalui pembangunan dua terowongan dengan panjang masing-masing 230 meter ini diharapkan dapat menanggulangi banjir di wilayah tersebut, utamanya di sekitaran daerah Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang.
"(Banjir) bisa terkurangi banyak sekali dengan adanya terowongan dan pekerjaan fisik lainnya di Citarum," kata Presiden.
Pembangunan tersebut dimulai sejak 2017 dan merupakan bagian dari pembenahan Sungai Citarum secara masif dari hulu ke hilir dalam program Citarum Harum.
Selain membangun terowongan, pemerintah juga melakukan upaya lain, seperti rehabilitasi lahan-lahan gundul di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum dan normalisasi empat anak Sungai Citarum.
Untuk diketahui, terowongan Nanjung dibangun sebagai solusi untuk mengatasi penyempitan alur Sungai Citarum di titik tersebut akibat kontur berbukit di Curug Jompong. Akibatnya, aliran air dari hulu menuju hilir hingga ke Waduk Saguling di Kabupaten Bandung Barat sering terhambat.
Dari pantauan di lokasi, terlihat bahwa pembangunan untuk satu terowongan tersebut sudah dapat diselesaikan. Kepala Negara memperkirakan bahwa satu terowongan lainnya akan dapat diselesaikan di akhir tahun 2019 ini.
"Ini yang satu sudah rampung, yang satu separuh lebih. Akhir tahun ini insyaallah rampung sehingga nanti musim hujan berikut sudah kelihatan fungsi dari terowongan ini," tutur Presiden.
Di samping itu, pemerintah juga tengah mengerjakan sejumlah infrastruktur penanganan banjir seperti pembuatan kolam retensi Cieunteung Dayeuhkolot, embung Gedebage, floodway Sungai Ciantig-Citepus dan Sungai Cisangkuy.
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan ini, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, dan Bupati Bandung Dadang Naser. []