Jokowi Tampil di Halaman Depan Berbagai Media Cetak Ternama di Australia

Pemberitaan tentang Jokowi yang tampil khas dengan peci nyaris memenuhi halaman depan surat kabar Financial Review, The Age, dan The Sydney Morning Herald.
Jokowi tampil di halaman depan berbagai media cetak ternama di Australia saat akan menghadiri KTT Istimewa ASEAN Australia, Sabtu 17/3/2018. (Foto: Wahyu Sutono/Facebook)

Sydney, (Tagar 17/3/2018) - Beredar di media sosial foto halaman depan tiga media cetak ternama di Australia yang menampilkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan peci. Yaitu Financial Review, The Age, dan The Sydney Morning Herald.

Pengguna Facebook bernama Wahyu Sutono yang mengunggah foto tiga koran itu menulis dalam statusnya:

"Hari ini Jokowi tampil di halaman depan berbagai media cetak ternama di Australia saat akan menghadiri KTT Istimewa ASEAN Australia. Yang unik adalah selain di sana mengenakan peci, juga membawa beberapa santri untuk dialog dengan warga Indonesia yang berada di Australia. Hebatnya lagi hanya Jokowi yang mengisi halaman utama media cetak, dan hanya Jokowi yang diundang makan malam oleh Perdana Menteri Australia.

Jokowi yang sejak hadir langsung jadi pusat perhatian warga Australia karena dianggap menjadi salah satu pemimpin penentu arah dunia, akan membahas tentang kerja sama ekonomi dan penanganan terorisme.

Jokowi itu sekarang paling sering dibahas di berbagai media cetak dan elektronik dunia. Utamanya terkait Jokonomics istilah media Korea untuk menyebut sistem ekonomi yang diterapkan Jokowi. Diurutan berikutnya masalah politik, dan sisanya tentang kesederhanaan keluarga Jokowi, pembangunan, tokoh Islam yang disegani, dan hal-hal yang berkaitan dengan kesehariannya.

Satu lagi. Biasanya kalau Jokowi kunjungan kerja ke berbagai daerah di Indonesia selalu disambut meriah, bahkan banyak yang hingga histiris karena kecintaannya, ternyata hal itu juga sama dengan sambutan warga Indonesia yang di luar negeri, bahkan bule-bule juga ikut berebut selfie. Presiden yang satu ini memang luar biasa."

Disambut Ratusan Warga Indonesia

Kedatangan Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo di Sydney, Australia pada Jumat (16/3) disambut ratusan warga Indonesia.

Rombongan Presiden tiba pada pukul 18.30 waktu setempat di hotel Four Seasons, Sydney dan langsung menemui warga yang antusias menunggu Presiden sejak sekitar pukul 15.30, demikian laporan Antara dari Sydney.

"Semangat dong menunggu Presiden kita kok, kapan lagi Presiden main ke sini?" kata mahasiswa Universitas New South Wales Ardi yang datang bersama 12 orang temannya.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia untuk New South Wales mengumpulkan berbagai komunitas warga Indonesia yang bermukim di negara bagian tersebut. Namun, tiap komunitas hanya boleh membawa maksimal 13 orang anggota yang berusia lebih dari 10 tahun.

Presiden dan Ibu Negara kemudian berjalan mengitari barisan warga Indonesia tersebut sambil berjabat tangan dan melakukan swafoto. Masyarakat yang menyambut terdiri atas anak-anak, pelajar sampai dengan warga yang sudah bermukim lebih dari 30 tahun di Australia.

"Saya sudah sejak tahun 1987 di sini, suami sudah warga negara Australia, saya PR (permanent residence) di sini," kata Melanie yang datang bersama rekan-rekannya dari komunitas Minang Saiyo.

Di New South Wales sendiri ada payung komunitas warga Indoensia bernama Indonesia Comunity Council (ICC) yang setidaknya menanungi 24 komunitas dari berbagai daerah.

"Tapi orang-orang yang bergabung ini adalah warga yang 'permanent residence' di sini, jadi orang-orang lama," kata Livi salah satu pengurus ICC yang sudah 30 tahun tinggal di Australia.

Ia mewakili komunitas "charity" yang kerap menggalang dana untuk sejumlah anak yang kurang mampu di Tanah Air. Livi sendiri sudah pernah bertemu Presiden saat Presiden datang ke Sydney pada 2017 lalu.

Sedangkan bagi Ardi, ini adalah perjumpaan pertamanya dengan Presiden Joko Widodo.

"Saya mau menyampaikan bagaimana mengintegrasikan Australia ke ASEAN, apa keuntungan dan kerugiannya? Karena budayanya sangat berbeda, dan cara berpikir berbeda, skala prioritasnya juga, jangan sampai kalau Australia bergabung dengan ASEAN Indonesia malah mendapat kerugian," kata Ardi yang mengambil kuliah master untuk jurusan energi terbarukan.

Presiden dijadwalkan menghadiri ASEAN-Australia Special Summit 2018 pada 16-18 Maret yang membahas dua bidang prioritas yaitu ekonomi dan pertahanan.

Presiden juga menghadiri jamuan makan malam dengan Perdana Menteri Malcolm Turnbull di Point Piper, Jumat malam. (ant/sa)

Berita terkait