Jokowi: Perempuan Kunci Perdamaian

Kaum perempuan dan ibu adalah kunci perdamaian mulai dari lingkup kecil hingga besar, kata Presiden Jokowi.
JOKO WIDODO NONTON SYNHRONIZE FESTIVAL 2017: Presiden Joko Widodo saat menonton Synchronize Festival 2017 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta pada Sabtu (7/10). Dalam acara festival musik lintas genre tersebut Jokowi menyaksikan beberapa musisi tanah air yang tampil di antaranya Ebiet G Ade dan Deadsquad. Foto: Ant/Muhammad Adimaja).

Jakarta, (Tagar 8/10/2017) – Kaum perempuan dan ibu adalah kunci perdamaian mulai dari lingkup kecil hingga besar.

"Memang perempuan dan ibu-ibu berperan penting, mereka bisa jadi kunci perdamaian baik skope kecil di keluarga kemudian di wilayah kabupaten dan lebih besar provinsi, negara dan global," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat peringatan Hari Perdamaian Internasional di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Minggu (8/10).

Menurut Presiden, perdamaian tidak bisa dipaksakan tapi harus ditumbuhkembangkan. Ia menyebutkan bahwa yang dapat berperan seperti itu, yang bisa melakukannya adalah perempuan dan ibu-ibu.

Peringatan Hari Perdamaian Internasional digelar di Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Madura.

Hadir dalam kesempatan itu Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid dan Pimpinan UN Woman.

Dalam kesempatan itu, Presiden mengingatkan, Indonesia adalah negara besar dengan 519 kabupaten/kota, 34 provinsi, 1.100 bahasa, beragam budaya. "Saya ingatkan kembali karena negara kita negara besar," ujarnya.

Ia menyebutkan di Singapura hanya empat suku, Indonesia memiliki 714 suku. Afghanistan awalnya memiliki tujuh suku, namun sekarang berkembang menjadi 40 kelompok yang saling berselisih.

"Indonesia punya 714 suku dan keragaman lainnya, Presiden Afghanistan mengingatkan supaya kita berhati-hati dengan apa yang terjadi di negara itu," jelasnya.

Menurut dia, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengingatkan agar Indonesia tidak seperti negara itu yang lebih dari 25 tahun bertikai dan perang padahal awalnya hanya ada tujuh suku.

"Suku yang bermacam-macam adalah anugerah Allah. Oleh karena itu kita jaga persaudaraan, ukhuwah islamiah, ukhuwah watoniah dalam skop yang lebih besar," ucapnya.

Ia menyebutkan, Desember nanti Presiden Afganistan akan mengirim 40 utusan baik ulama, tokoh masyarakat maupun lainnya untuk melihat Indonesia yang sebesar ini bisa bersatu.

"Inilah pentingnya perdamaian dalam skope yang besar dan global," kata Presiden.

Dalam kesempatan itu Presiden juga memberikan kuis terkait dengan keberagaman Indonesia kepada hadirin.

Tiga hadirin yang ditunjuk dan berhasil menjawab pertanyaan Presiden mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden Jokowi. (ant/yps)

Berita terkait
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.