Jokowi Optimis ASEAN Jadi Kekuatan Besar Ekonomi Digital

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan rasa optimisnya ASEAN bisa jadi kekuatan besar ekonomi digital.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan rasa optimisnya ASEAN bisa jadi kekuatan besar ekonomi digital. (foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden).

Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan, pandemi Covid-19 memberikan dampak hebat bagi perekonomian dunia, di mana semua negara tanpa terkecuali menghadapi pertumbuhan ekonomi negatif. Ia menyebut, di ASEAN saja lebih dari 30 juta masyarakatnya terancam kehilangan pekerjaan.

Dalam sambutan pengantarnya pada forum diskusi membahas teknologi dan masa depan pekerjaan di ASEAN yang merupakan bagian dari ASEAN Business and Investment Summit 2020, Jokowi menjelaskan, kita semua harus tetap percaya karena masih ada peluang melewati pelbagai kesulitan dengan cepat beradaptasi.

disertai dengan peningkatan literasi melalui upskilling dan reskilling dari sumber daya manusianya.

"Kita harus tetap optimistis. Walaupun banyak masalah tetapi ada kesempatan besar. Di tengah pandemi ini justru kita melihat percepatan perkembangan digitalisasi," kata Jokowi melalui tayangan video yang diunggah kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu, 14 November 2020.

Baca juga: Jokowi Targetkan Dua Hal Komitmen RI dengan ASEAN - Australia

Ia menyebut, baik kawasan ASEAN maupun Indonesia memiliki potensi kemajuan digital yang sangat besar. Kata mantan Wali Kota Solo itu, tahun 2025 mendatang ekonomi digital ASEAN diproyeksi berada pada kisaran 200 miliar dolar Amerika. Dalam kurun waktu yang sama di Indonesia, diperkirakan mencapai 133 miliar dolar Amerika.

"Namun, tantangan transformasi digital masih sangat banyak. Pertama, banyak jenis usaha dan pekerjaan lama yang tutup. Sekitar 56 persen pekerjaan di lima negara ASEAN terancam hilang akibat otomatisasi," ucapnya.

Selain itu, lanjut Jokowi, kesenjangan digital di negara ASEAN juga dipandang masih sangat besar. Ia mengeluhkan penetrasi internet sebagai infrastruktur utama ekonomi digital belum merata di seluruh negara ASEAN. Dalam catatannya, dari 10 negara ASEAN, hanya 3 negara yang memiliki tingkat penetrasi internet di atas 80 persen.

"Menghadapi tantangan di atas kita harus melakukan berbagai terobosan. Business as usual bukanlah pilihan. Kita harus mempercepat transformasi digital. Apalagi saat ini kegiatan ekonomi digital ASEAN masih kecil, hanya sebesar tujuh persen dari total PDB ASEAN," ujarnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menekankan, terdapat sejumlah hal yang harus terus didorong oleh negara-negara ASEAN. Pertama, ia memastikan bahwa revolusi digital berjalan secara inklusif dengan memerhatikan aspek access, affordability, dan ability.

Baca juga: Jokowi Dorong Negara APT Miliki Mekanisme Ketahanan Kesehatan

"Penyiapan infrastruktur digital yang memadai dan merata di seluruh kawasan harus menjadi agenda utama, bukan saja untuk masyarakat di perkotaan namun juga di desa-desa dengan harga yang terjangkau dan disertai dengan peningkatan literasi melalui upskilling dan reskilling dari sumber daya manusianya," tuturnya.

Kedua, Jokowi mengemukakan, ASEAN juga harus bergerak agar dapat menjadi pemain besar dalam ekonomi berbasis digital, sekaligus menjadikan ekonomi digital sebagai kekuatan utama Asia Tenggara. 

"ASEAN tidak boleh hanya menjadi sekadar pasar digital, melainkan harus tumbuh menjadi kekuatan besar yang mampu membantu UMKM di ASEAN masuk ke dalam rantai pasok global," kata Jokowi. []

Berita terkait
Jokowi Perkuat Kemitraan Perikanan di KTT ASEAN - Selandia Baru
Presiden Joko Widodo atau Jokowi perkuat kemitraan di bidang perikanan dan perubahan iklim pada KTT ke-37 ASEAN-Selandia Baru.
Jokowi Dorong Kemitraan ASEAN - Selandia Baru di Pasifik
Jokowimenyampaikan dorongan penguatan kemitraan ASEAN-Selandia Baru dalam beberapa isu.
Denny Siregar Sebut Menteri Jokowi Lemah
Pegiat media sosial Denny Siregar menilai para Menteri Jokwo Jilid 2 tak memiliki keberanian menghadang ormas radikal di tanah air.