Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan seharusnya pemerintah memiliki sosok staf ahli yang mengerti bidang sains dalam penanganan virus corona (Covid-19). Dia berpandangan, saat ini para staf itu lebih didominasi yang ahli dalam bidang sosial politik.
Akibat terlalu didominasi staf ahli bidang sosial politik, dia mengkritisi lambatnya pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) menangani wabah virus tersebut, terutama Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.
Presiden harus punya pengetahuan langsung dari bidang relevan.
Dedi menganggap saat ini Jokowi kebingungan dalam memahami situasi penyebaran Covid-19. Hal ini dinilainya karena presiden telanjur percaya dengan laporan Menkes Terawan yang menyatakan Indonesia bebas penyebaran wabah virus corona.
"Menteri Kesehatan hanya menyampaikan informasi yang membuat Presiden Jokowi senang, sementara presiden tidak memiliki penasihat sains kredibel penunjang," kata Dedi melalui siaran pers yang diterima Tagar, Jumat, 20 Maret 2020.
Baca juga: Beda Pendapat Pemerintah vs Pemprov DKI Soal Pasien Corona Kabur
Dia menyarankan presiden sebaiknya mengganti semua staf ahli yang tidak terlalu mengerti hal-hal teknis, termasuk Menteri Kesehatan.
"Rasanya sangat layak mengundurkan diri atau sekurang-kurangnya diberhentikan," ujarnya.
Dia menilai, meskipun saat ini Jokowi telah membentuk gugus tugas dalam penanganan Covid-19, hal itu tidak lantas membuat masyarakat bisa tenang.
Baca juga: Jokowi Siapkan 5 Juta Obat Mengatasi Covid-19
"Penanganan wabah virus corona di Indonesia menemui titik krisis, meskipun presiden telah menunjuk juru bicara, juga membentuk satuan gugus tugas yang dipimpin Doni Monardo. Publik masih diliputi kecemasan seiring kebijakan pemerintah yang belum menghasilkan pencegahan signifikan," ujar dia.
Dedi berharap, Jokowi segera mengambil kebijakan mengawali terlebih dahulu pendapat dari ahli bidang yang relevan.
"Presiden harus punya pengetahuan langsung dari bidang relevan," ucap Dedi. []