Jokowi di Planet Bekasi, Ngapain Aja?

Dalam percakapan di media sosial di antara netizen ada yang menyebut Bekasi sebagai Planet Bekasi.
Presiden Joko Widodo di lapangan alun-alun Kota Bekasi, Jumat (25/1/2019) bertemu 500 nasabah yang menjalankan usaha supermikro dengan modal bantuan program PNM Mekaar dari berbagai kota dan kabupaten. (Foto: Facebook/Presiden Joko Widodo)

Jakarta, (Tagar 26/1/2019) - Dalam percakapan di media sosial di antara netizen ada yang menyebut Bekasi sebagai Planet Bekasi. Percakapan biasanya dalam nuansa canda.

Jumat (25/1) kemarin Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Bekasi. Presiden membuat catatan tentang kegiatannya di Bekasi itu di laman Facebooknya pada Sabtu (26/1).

Berikut ini catatan selengkapnya Presiden Jokowi:

"Selamat pagi. Saya datang ke lapangan alun-alun Kota Bekasi, kemarin, bertemu 500 nasabah yang menjalankan usaha supermikro dengan modal bantuan program PNM Mekaar dari berbagai kota dan kabupaten.

Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) ini khas, yakni untuk perempuan prasejahtera, ibu-ibu, yang hendak menambah penghasilan rumah tangga. Besar pembiayaan berkisar dua sampai lima juta rupiah tanpa syarat jaminan. Bila usaha mereka berkembang, bisa naik kelas ke Kredit Usaha Rakyat yang pembiayaannya Rp 25 juta sampai Rp 500 juta.

Bagaimana agar usaha ibu-ibu bisa berhasil? Kuncinya tiga hal: jujur, disiplin, dan kerja keras.

Layanan bantuan modal PNM Mekaar hingga saat ini telah melayani 4.135.598 nasabah di seluruh Indonesia. PNM Mekaar beroperasi di 1.770 cabang yang tersebar dan melayani di 3.861 kecamatan, 276 kabupaten, dan 30 provinsi.

Dengan Mekaar, usaha kecil jadi mekar."

3.500 Sertifikat Tanah

Masih di Bekasi pada Jumat (25/1) pukul 17.00 WIB, Presiden Joko Widodo juga membagikan 3.500 sertifikat tanah untuk masyarakat Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang berasal dari 20 desa dan kelurahan di Jababeka Convention Center.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan pembagian sertifikat itu merupakan upaya pemerintah dalam percepatan pengurusan sertifikat tanah di Indonesia.

"Di tahun 2019 ini kita targetkan sembilan juta sertifikat bisa dikeluarkan di seluruh Indonesia," kata Presiden dilansir kantor berita Antara.

Setelah dibagikan, Presiden meminta masyarakat untuk cermat dalam mengelola keuangan jika ingin membuka usaha melalui modal yang didapat dari menggadaikan sertifikat tanah.

"Saya pesan hati-hati, dihitung-hitung dulu bisa nyicil apa tidak, bisa ngangsur apa tidak. Kalau tidak masuk jangan dipaksakan. Mau dipakai usaha toko kelontong, usaha apa-apa silakan. Yang produktif," kata Jokowi.

Kepala Negara melanjutkan jika sudah "disekolahkan" (digadaikan) jangan dibelikan macam-macam.

Ia mencontohkan apabila mendapat pinjaman Rp 300 juta jangan lantas dibelanjakan mobil senilai Rp 150 juta lalu untuk keliling kampung gagah-gagahan, akan tetapi cuma bertahan enam bulan, dan saat cicilan bulan ketujuh tidak sanggup bayar.

"Nikmatnya cuma enam bulan nanti bulan ketujuh tidak sanggup, mobil ditarik, rumah ditarik. Jangan seperti ini. Kalau ada untung Rp5 juta ya ditabung," ucapnya.

Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bekasi Deni Santo menyatakan penyerahan sertifikat tanah bagi warga Kabupaten Bekasi salah satu target program Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) sejak 2018.

Dari total 30.000 bidang tanah yang disertifikatkan, 3.500 bidang tanah di antaranya belum terselesaikan hingga penghujung 2018.

"Sehingga kekurangan 3.500 sertifikat ini segera kita selesaikan di awal tahun ini. Alhamdulillah sesuai target dan diserahkan langsung oleh Bapak Presiden," ujarnya. 

Target 2025

Sementara itu dalam kesempatan sama, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional mengatakan pihaknya menargetkan sertifikasi tanah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, selesai pada 2025.

"Untuk Kabupaten Bekasi sudah 62 persen bidang tanah yang terdaftar, masih ada 48 persen lagi dan insya Allah akan kami selesaikan pada 2025," kata Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil pada acara penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat oleh Presiden Joko Widodo di Jababeka Convention Center, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jumat.

Ia menyebutkan pada 2018, di Kabupaten Bekasi tedapat 87.449 bidang tanah, sertifikat yang sudah dikeluarkan mencpai 29.000 sertifikat. "Pada hari ini hadir 3.500 penerima sertifikat yang berasal dari Kabupaten Bekasi," katanya.

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi menyerahkan sertifikat itu secara simbolis kepada 12 orang wakil penerima.

Dalam sambutannya Presiden Jokowi antara lain mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara besar. "Saya titip negara kita negara besar, penduduk kita 260 juta yang tersebar di 17.000 pulau, 514 kabuoaten/kota di 34 provinsi," katanya.

Artinya, lanjut Kepala Negara, Indonesia adalah negara besar bukan negara kecil, bandingkan dengan Malaysia yang jumlah penduduknya 24 juta.

"Suku juga banyak sekali, kita punya 714 suku, bandingkan dengan Afghanistan yang hanya tujuh suku," katanya.

Menurut dia, Indonesia dianugerahi kemajemukan suku, agama, adat, tradisi, bahasa daerah. 

"Itu sudah hukum Allah yang diberikan kepada kita bangsa Indonesia. Karena itu mari kita jaga persatuan, persaudaraa, kerukunan, kita jaga ukhuwah kita karena bangsa ini bangsa besar," katanya. []

Berita terkait
0
Panduan Pelaksanaan Salat Iduladha dan Ibadah Kurban 1443 Hijriah
Panduan bagi masyarakat selenggarakan salat Hari Raya Iduladha dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melaksanakan ibadah kurban