Jakarta – Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan China menerbangkan 28 pesawat tempur di wilayah angkasanya pada hari Selasa, 15 Juni 2021. Formasi beberapa jet tempur dan bomber memasuki bagian barat daya zona identifikasi pertahanan udara Taiwan, kata kementerian itu. Angkatan Udara Taiwan mengirimkan beberapa pesawat dan merespons dengan mulai memulai sistem pertahanan udaranya
China telah berulang kali mengerahkan pesawat-pesawat tempur dan kapal-kapal angkatan laut di dekat Taiwan selama beberapa tahun ini sebagai bagian dari kampanye tekanan terhadap pulau berpemerintahan sendiri itu. Beijing mengirim 25 pesawat tempur ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan pada April 2021 lalu.
Seorang juru bicara pemerintah China menyatakan negara itu melakukan misi tersebut sebagai tanggapan terhadap pernyataan yang dikeluarkan pada akhir KTT G-7 hari Minggu lalu, yang menyerukan resolusi damai bagi ketegangan lintas Selat Taiwan. Juru bicara itu menuduh para pemimpin G-7 mencampuri urusan dalam negeri China.
Sebuah jet tempur RF-16 menjatuhkan suar selama latihan militer Han Kuang, yang menyimulasikan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) yang menyerang pulau itu, di Pingtung, Taiwan, 30 Mei 2019 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Tyrone Siu)Beijing menganggap pulau itu sebagai bagian dari teritorinya meskipun Taiwan telah berpemerintahan sendiri sejak akhir perang saudara China pada tahun 1949, ketika pasukan Nasionalis pimpinan Chiang Kai-shek diusir keluar China daratan oleh pasukan Komunis pimpinan Mao Zedong. China telah bertekad akan membawa pulau itu di bawah kendalinya dengan cara apapun yang diperlukan, termasuk pengambialihan oleh militer.
Washington secara resmi mengalihkan hubungan diplomatik resmi dari Taipei ke Beijing pada tahun 1979, tetapi pemerintahan mantan Presiden Donald Trump membuat berang China karena Amerika semakin merangkul Taiwan baik secara diplomatik maupun militer, setelah ia mulai menjabat pada tahun 2017 dan sepanjang empat tahun pemerintahannya (uh/ab)/voaindonesia.com. []
