Jerman Tangkap 2 Pria yang Dituduh Jadi Mata-mata Rusia

Keduanya diidentifikasi sebagai Dieter S. dan Alexander J. sesuai dengan peraturan privasi Jerman, ditangkap (17/4/2024) di Bayreuth, Bavaria
FILE - Sebuah kendaraan polisi melewati tanda di pintu masuk Mahkamah Agung Federal Jerman Bundesgerichtshof di Karlsruhe, Jerman, 8/12/2022. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/ Tilman Blasshofer).

TAGAR.id - Dua lelaki Jerman-Rusia ditangkap di Jerman atas dugaan spionase. Salah seorang dari mereka dituduh setuju melancarkan serangan terhadap target-target potensial termasuk fasilitas militer AS dengan harapan akan menyabotase bantuan untuk Ukraina, kata para jaksa, Kamis (18/4/2024).

Kedua orang itu, hanya diidentifikasi sebagai Dieter S. dan Alexander J. sesuai dengan peraturan privasi Jerman, ditangkap hari Rabu (17/4/2024) di Bayreuth, Bavaria, kata para jaksa federal.

Para jaksa menuduh Dieter S. membahas kemungkinan tindakan sabotase di Jerman dengan seseorang yang terkait dengan intelijen Rusia sejak Oktober, dan bahwa tujuan utamanya adalah untuk melemahkan dukungan militer Jerman untuk Ukraina.

Tersangka menyatakan dirinya bersedia melancarkan serangan bom dan pembakaran terhadap infrastruktur yang digunakan militer dan lokasi-lokasi industri di Jerman, kata para jaksa dalam sebuah pernyataan. Mereka menambahkan bahwa ia mengumpulkan informasi mengenai target-target potensial, termasuk fasilitas-fasilitas militer AS.

Alexander J. dituduh membantunya melakukan hal tersebut paling lambat mulai Maret, sementara Dieter S. menjelajahi beberapa lokasi, mengambil foto dan video mengenai berbagai barang militer dan menyerahkan informasi itu ke kontak intelijennya.

Seorang hakim pada hari Rabu memerintahkan Dieter S. tetap berada dalam tahanan sambil menunggu kemungkinan dakwaan, dan Alexander J. diperintahkan ditahan pada hari Kamis.

gedung MA JermanGedung Mahkamah Agung Federal Jerman (Bundesgerichtshof) di Karlsruhe, Jerman 21/4/2017. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS)

Dieter S. juga menghadapi tuduhan terpisah menjadi anggota unit bersenjata kelompok separatis pro-Rusia di wilayah Donetsk di Ukraina Timur, antara Desember 2014 dan September 2016.

Jerman telah menjadi pemasok senjata terbesar kedua untuk Ukraina setelah AS, sejak Rusia memulai invasi skala penuhnya terhadap Ukraina lebih dari dua tahun silam. AS memiliki kehadiran militer yang besar di Jerman, termasuk di Bavaria.

Para jaksa tidak menyebut secara spesifik lokasi yang menjadi sasaran tersangka. Kantor berita Jerman dpa dan majalah Der Spiegel, tanpa menyebutkan sumbernya, melaporkan bahwa lokasi-lokasi yang diduga dicintai mencakup pangkalan militer AS di Grafenwoehr.

Pejabat keamanan tertinggi Jerman, Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser, mengatakan duta besar Rusia dipanggil ke kementerian Luar Negeri di Berlin.

Ia bersumpah bahwa Jerman akan terus menggagalkan ancaman Rusia semacam itu. “Kami akan terus memberi Ukraina dukungan besar-besaran dan tidak akan membiarkan diri kita diintimidasi,” katanya.

Faeser tidak berkomentar mengenai rincian investigasi. Ia mengatakan Jerman telah meningkatkan langkah keamanannya sejak Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada tahun 2022 dan akan terus mengevaluasinya.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan ia tidak dapat mengomentari laporan penangkapan itu, dan mengatakan bahwa ia tidak memiliki “informasi mengenai masalah itu.”

Para pejabat Eropa baru-baru ini memperingatkan jaringan campur tangan terkait Rusia yang berupaya melemahkan dukungan Eropa untuk Ukraina dalam perangnya melawan Rusia. (uh/ab)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Dua Anggota Angkatan Laut AS Dituduh Jadi Mata-mata China
Anggota Angkatan Laut AS Jinchao Wei ditangkap pada hari Rabu, 2 Agustus 2023, ketika sedang menaiki USS Essex
0
Jerman Tangkap 2 Pria yang Dituduh Jadi Mata-mata Rusia
Keduanya diidentifikasi sebagai Dieter S. dan Alexander J. sesuai dengan peraturan privasi Jerman, ditangkap (17/4/2024) di Bayreuth, Bavaria