TAGAR.id, Jakarta - Keanggotaan Finlandia dan Swedia di NATO masih tetap diblokir oleh Turki dan Hungaria. Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman, Annalena Baerbock, yang berkunjung ke kedua negara Skandinavia mengharapkan akses NATO "tanpa penundaan lebih lanjut."
Menlu Baerbock, hari Selasa, 14 Februari 2023, melanjutkan kunjungannya ke Swedia setelah dua hari berada di Finlandia. Pembicaraannya dengan Menlu Swedia, Tobias Billström, di Stockholm juga akan focus pada rencana keanggotaan negara itu di NATO.
Selama ini, Finlandia dan Swedia adalah dua negara yang mempertahankan prinsip netralitas dan tidak ikut pakta pertahanan blok Barat maupun blok Timur. Namun invasi Rusia ke Ukraina telah mendorong kedua negara Skandinavia itu untuk mengajukan permohonan keanggotaan NATO.
Hingga kini, proses keanggotaan yang sudah disetujui dewan pimpinan NATO itu diblokir oleh Turki dan Hungaria. 28 anggota NATO yang lain sudah meratifikasi rencana keanggotaan Swedia dan Finlandia. Sementara Hungaria diharapkan segera akan mengikuti jejak yang lain, Turki tetap bersikeras menolak.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, baru-baru ini mengancam akan menolak keanggotaan Swedia dan mungkin menerima keanggotaan Finlandia. Turki bulan Mei ini akan melangsungkan pemilihan presiden, dan Erdogan sudah mengumumkan pencalonan diri lagi. Kalangan pengamat menilai, sikap keras Erdogan memang ditujukan untuk menjaring lebih banyak simpati di dalam negeri, setelah popularitasnya beberapa waktu lalu sempat anjlok.
Jerman desak Turki akhiri blokade
Ketika bertemu dengan menteri luar negeri Finlandia Pekka Haavisto di Helsinki hari Senin (13/2), Annalena Baerbock kembali melontarkan desakkan kepada Turki untuk mengakhiri blokadenya. Dia menerangkan bahwa Jerman mengharapkan, semua negara anggota NATO untuk segera menandatangani rencana keanggotaan Finlandia dan Swedia "tanpa penundaan".
"Untuk memperjelas sekali lagi, Finlandia dan Swedia memenuhi kriteria yang telah kita sepakati bersama sebagai anggota NATO di Madrid,” kata Annalena Baerbock mengacu pada KTT NATO musim panas tahun lalu, di mana kedua negara secara resmi mengajukan permohonan menjadi anggota NATO.
Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto mengucapkan terima kasih kepada Jerman dan negara anggota lainnya yang sudah menyetujui keanggotaan Finlandia dan Swedia. "Kami berharap Finlandia dan Swedia akan dapat meratifikasi keanggotaan NATO pada saat yang sama," katanya.
Cari dukungan untuk pengiriman panser ke Ukraina
Untuk menjadi anggota NATO memang dibutuhkan persetujuan dengan suara bulat dari semua 30 anggota saat ini. Turki masih menyatakan keberatan, dengan alasan Finlandia dan Swedia telah menampung dan memberi suaka kepada beberapa aktivis Kurdi yang oleh Turki disebut "teroris".
Menjelang KTT NATO di Madrid musim panas lalu, Finlandia, Swedia dan Turki bertemu dan menandatangani nota kesepahaman, yang membuka jalan bagi persetujuan Turki. Namun bulan lalu, Turki mengumumkan penundaan sepihak menyusul protes anti-Islam yang berlangsung di Swedia.
Kunjungan Annalena Barbock ke Finlandia dan Swedia juga dimaksudkan untuk meminta dukungan pada rencana Jerman mengkoordinasi pengiriman tank-tank modern ke Ukraina. Sejauh ini, baik Finlandia maupun Swedia menyatakan, pihaknya tidak akan turut mengirimkan panser tempur, sekalipun memiliki banyak panser jenis Leopard 2 buatan Jerman. [hp/as (dpa, rtr)]/dw.com/id. []