Jerman Kirim Kapal Perang Bayern ke Laut China Selatan dan Pasifik

Jerman kirim kapal perang "Bayern" ke Asia-Pasifik. Kapal perang Bayern dijadwalkan akan berlabuh antara lain di Singapura dan beberapa negara lain
Fregat kelas Brandenburg Angkatan Laut Jerman, Bayern, berlayar ke Indo-Pasifik pada 2 Agustus 2021 (foto: defensenews.com/German Navy Photo)

Jakarta - Jerman hari Senin, 2 Agustus 2021, mengirim kapal perang "Bayern" berlayar ke Asia-Pasifik. Kapal perang Bayern dijadwalkan akan berlabuh antara lain di Singapura, Australia, Jepang, Korea Selatan dan China.

Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, mengatakan, pengiriman kapal perang "Bayern" merupakan tanda bahwa Jerman turut memikul tanggung jawab menjaga "ketertiban internasional". Kapal perang itu antara lain akan mengambil rute ke Laut Tengah, Terusan Suez lalu ke Luat China Selatan dan Samudra Pasifik.

Kapal perang sepanjang 160 meter itu berangkat dari pangkalannya di Wilhelmshaven dan berada dalam perjalanan selama enam bulan, dengan 232 pasukan angkatan laut. Heiko Maas mengatakan, kehadiran Angkatan laut Jerman di kawasan Asia-Pasifik selaras dengan politik negara-negara Barat lainnya, yang menegaskan kehadiran mereka di kawasan.

menlu di pesawatMenlu Heiko Maas di dalam pesawat terbang kenegaraan baru Jerman (Foto: dw.com/id)

Kapal perang "Bayern" akan berlabuh di pelabuhan-pelabuhan "mitra Jerman", jelas Heiko Maas. Dia selanjutnya mengatakan, kawasan Indo-Pasifik adalah salah satu bagian dunia di mana tatanan internasional masa depan akan diputuskan dan oleh karena itu penting bagi Jerman untuk turut hadir di dalamnya.

"Kami bertujuan untuk terlibat dan bertanggung jawab untuk menjaga tatanan internasional berbasis aturan," kata Heiko Maas.

1. 'Mempertahankan Nilai-nilai'

Menteri Pertahanan Jerman, Annegret Kramp-Karrenbauer, dalam pernyataannya mengatakan: "Pesannya jelas: Kami membela nilai dan kepentingan kami bersama dengan mitra dan sekutu kami."

"Bagi mitra kami di Indo-Pasifik, adalah kenyataan bahwa rute laut tidak lagi terbuka dan aman, dan klaim wilayah yang diterapkan oleh supremasi hukum adalah benar," tambahnya.

Kapal Perang Jerman BayernKapal Perang Jerman "Bayern" di pelaburhan Wilhelmshaven (Foto: dw.com/id - Arsip 2018)

Di kawasan Indo-Pasifik, "keputusan penting tentang perdamaian, keamanan, dan kemakmuran akan dibuat," kata Annegret Kramp-Karrenbauer.

2. Jepang Ingin Menjalin Kerja Sama

Pengiriman kapal perang Jerman diumumkan saat klaim teritorial China di Laut China Selatan makin agresif. AS dan Inggris sebelumnya sudah menolak tegas klaim semacam itu dan juga mengirim kapal perangnya berlayar di "wilayah perairan internasional" di kawasan Laut China Selatan.

Beberapa bulan lalu, pemerintah Jepang juga meminta Jerman untuk mengirim kapal perang ke Asia Timur, untuk meningkatkan dukungan internasional bagi kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Bulan Januari 2021 lalu, Menteri Pertahanan Jepang, Nobuo Kishi, mengadakan pembicaraan online dengan Annegret Kramp-Karrenbauer dan menyatakan minatnya agar kapal perang Jerman ikut serta dalam latihan bersama dengan unit-unit Pasukan Bela Diri Jepang.

Dalam perjalanan kembali ke Jerman, kapal perang Bayern akan berpartisipasi dalam misi NATO "Sea Guardian" di Mediterania, misi Uni Eropa "Atalanta" di lepas Tanduk Afrika, dan misi pengawasan maritim PBB di lepas pantai Korea Utara. Bayern dijadwalkan kembali ke Wilhelmshaven pada Februari 2022 [hp/pkp (dpa, afp)]/dw.com/id. []

Berita terkait
China Usir Kapal Perang Amerika dari Kepulauan Paracel
China mengusir kapal perang Amerika Serikat (AS) dari Kepulauan Paracel di Laut China Selatan
0
Kesengsaraan dalam Kehidupan Pekerja Migran di Arab Saudi
Puluhan ribu migran Ethiopia proses dideportasi dari Arab Saudi, mereka cerita tentang penahanan berbulan-bulan dalam kondisi menyedihkan