Jakarta – Kanselir Jerman, Olaf Scholz, pada hari Minggu, 27 Februari 2022, mengatakan keputusan pemerintahnya untuk mengirim senjata langsung ke Ukraina untuk membantu tentara melawan invasi Rusia merupakan tanggapan terhadap “realita terbaru” yang diciptakan oleh pemimpin Rusia.
“Kamis lalu Presiden Vladimir Putin menciptakan realitas baru dengan invasi ke Rusia. Realita baru ini membutuhkan tanggapan tegas. Kami telah melakukannya. Sebagaimana yang diketahui, kemarin kami memutuskan bahwa Jerman akan mengiirim senjata ke Ukraina untuk membela negara mereka,” kata Scholz.
Jerman Alokasikan Anggaran Pertahanan Hingga 100 Miliar Euro
Scholz menyampaikan hal itu dalam sessi khusus Bundestag di Berlin di mana ia juga mengumumkan bahwa Jerman akan mengalokasikan 100 miliar euro atau sekitar 112,7 miliar dolar Amerika untuk dana khusus angkatan bersenjatanya, meningkatkan pengeluaran pertahanannya di atas 2% dari PDB.

Kanselir Scholz mengatakan sudah jelas “kita perlu menanamkan lebih banyak investasi secara signifikan dalam keamanan negara kita untuk melindungi kebebasan dan demokrasi kita.”
Langkah ini dinilai penting bagi Jerman, yang dikecam Amerika dan sekutu lain di NATO karena tidak menanamkan investasi yang memadai dalam anggaran pertahanannya.
Pengumuman Kanselir Scholz ini menandai perubahan besar dalam kebijakan pertahanan dan keamanan Jerman akhir pekan ini, sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina (em/jm)/voaindonesia.com. []
Pemerintah Jerman Tolak Kirim Senjata ke Ukraina
Militer Amerika Kirim Senjata untuk Ukraina
Biden Sebut Pasukan Amerika tidak akan Masuk ke Ukraina
Amerika Kirim Dua Helikopter Black Hawk ke Kroasia