Jerat Hewan Peliharaan, Warga Ambon Tewas Dikeroyok

Warga Ambon Tewas Dikeroyok saat Dipergoki memasang jerat hewan peliharaan warga.
Kapolsek Sirimau, Agidio Simulat saat memberikan keterangan pers di Mapolsek Sirimau, Jumat, 10 Juli 2020.(Foto: Tagar/Muhammad Jaya)

Ambon - Warga Ahuru, Kecamatan Sirimau Ambon, Maluku, bernama Amos Batuwael, tewas dikeroyok saat dipergoki memasang jerat untuk menangkap hewan peliharaan milik warga di hutan.

Setelah dikeroyok, Amos ditinggalkan begitu saja di hutan. Warga lainnya menemukan pria 30 tahun itu, lalu membawanya ke rumah ketua RT di kawasan Kompleks Gonzalo Kopertis Negeri Soya, Rabu, 8 Juli 2020 pukul 11.30 WIT.

Kapolsek Sirimau, AKP Egidio Simulat mengatakan, ketua RT bernama James Tatipikalawan melapor ke anggota Bhabinkamtibmas Bripka Glen Samalo, bahwa warga melakukan pengeroyokan karena menduga Amos Batuwael sebagai pencuri hewan peliharaan warga.

Jadi tidak ada unsur perencanaan, bukan juga spontan kebetulan mereka saat itu berada di hutan tak berjauhan.

Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka di kepala, pelipis mata dan hidung terus mengeluarkan darah.

"Dengan kondisi seperti itu, Amos dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara di kawasan Tantui Ambon, guna mendapat perawatan medis," ujar Egidio, Jumat, 10 Juli 2020.

Egidio menambahkan, Kamis, 9 Juli pukul 02.30 dini hari WIT, pihak RS Bhayangkara melapor, kalau Amos telah meninggal dunia. Saat itu, belum diketahui keberadaan keluarga Amos.

Paginya, beredar informasi ada seorang istri sedang mencari suaminya yang hilang. Setelah mencocokan foto, baru diketahui Amos merupakan warga kawasan Ahuru.

"Istri Amos, mendatangi Polsek Sirimau guna membuat laporan polisi," tuturnya.

Atas laporan polisi itu, aparat Polsek Sirimau kemudian mendatangi kawasan Kompleks Gonzalo Kopertis Negeri Soya guna mengetahui pasti kematian Amos.

Warga setempat lalu dikumpulkan. Dari keterangan seorang warga, menyebutkan jika Amos dikeroyok oleh lima orang warga di hutan.

Dari informasi warga tersebut, polisi lalu menangkap MM alias Ateng, RS alias Toton, RWS alias Ongen dan RP. Sedangkan satu tersangka berinsial JS berhasil kabur, kini masih dalam pengejaran polisi.

"Penagkapan terhadap tersangka dimulai pukul 10.00 WIT hingga pukul 17.00 WIT. Para tersangka ini, digelandang ke Mapolsek Sirimau, untuk dimintai keterangannya," ujarnya.

Dari pengakuan para tersangka, kata Egidion, awalnya satu dari lima tersangka mempergoki Amos sedang memasang jerat. Setelah itu, terjadi pengeroyokan karena semua tersangka saat itu berada di hutan tak berjauhan.

Para tersangka kesal karena dalam satu bulan, empat kali warga alami kehilangan hewan peliharaan (ayam). Sebelumnya juga bulan Mei, salah satu tersangka menangkap Amos karena menjerat ayam, tetapi ayam dilepaskan kembali.

"Jadi tidak ada unsur perencanaan, bukan juga spontan kebetulan mereka saat itu berada di hutan tak berjahuan," jelasnya.

Edigio menambahkan, Amos sering menjerat hewan peliharaan milik warga, hal tersebut dikuatkan dengan barang bukti miliknya yang disita, yakni beras, batu, katapel, pakaian dan tas ransel. []

Berita terkait
Remaja di Maluku Tengah Meninggal Gantung Diri
Remaja di Salahutu, Maluku Tengah, ditemukan meninggal dunia gantung diri di rumah kosong. Sebelumnya ia sudah melakukan hal sama tapi gagal.
Pencarian ABK Sulsel di Laut Maluku Terkendala Cuaca
Pencarian Anak Buah Kapal (ABK) asal Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan yang jatuh di laut Maluku belum ditemukan.
Polisi di Maluku Tewas saat Nyelam Memanah Ikan
Anggota Polres Seram Bagian Barat, Maluku, Briptu Raiman Hasan ditemukan tak bernyawa saat menyelam untuk memanah ikan.