Jakarta - Juara bertahan Chile menghadapi ujian pertama di Copa America 2019 dengan menghadapi tim undangan, Jepang. Meski Chile diunggulkan, namun Jepang merupakan lawan yang harus diperhitungkan dalam duel di Grup C di Stadion Morumbi, Selasa 18 Juni 2019 pagi WIB.
Chile membuat kejutan saat menjadi juara Copa America dua kali berturut-turut 2015 dan 2016. Sukses La Roja berlanjut di Piala Konfederasi dengan menjadi runner up. Saat datang ke Brasil, Chile berstatus sebagai juara bertahan.
Hanya, penampilan Chile mengalami penurunan dan bahkan mereka gagal lolos ke Piala Dunia 2018. Bahkan penampilan mereka sejak September 2018 kurang memuaskan. Dari delapan laga, Chile hanya tiga kali meraih kemenangan. Kini, Chile berharap kegagalan itu bisa terhapuskan di Copa America.
Jepang kembali tampil sebagai tim undangan setelah Copa America edisi 1999. Performa The Blue Samurai pun sangat meyakinkan. Mereka menang 12 kali dari 16 pertandingan yang dilakoni Jepang sejak Piala Dunia 2018. Terakhir, Jepang menang 2-0 atas Ekuador.
Di Copa America, pelatih Hajime Moriyasu membawa pemain muda dan 16 di antaranya belum pernah bermain untuk timnas. Hanya Gaku Shibasaki and Shinji Okazaki, dua pemain senior yang masuk skuat.
Di laga ini, Moriyasu memakai skema 3-4-3.dengan mengandalkan trio bek Takehiro Tomiyasu, Naomichi Ueda dan Yuta Nakayama. Skema itu yang digunakan Moriyasu di dua pertandingan sebelumnya
Sedangkan empat di tengah, Tatsuya Ito akan bermain di bek sayap kanan dan Daiki Sugioka di bek sayap kiri. Dengan kecepatan dan stamina yang bagus, keduanya akan melapis serangan dan langsung turun saat tim mendapat tekanan. Gelandang Shibasaki dan Teruki Hara akan bermain di tengah dan lebih berperan mengendalikan permainan.
Bintang muda Takefusa Kubo akan menjadi sorotan setelah direkrut Real Madrid. Dengan tiga pemain depan, Kubo akan bermain di kiri dan Shoya Nakajima di kanan. Mereka menopang Okazaki.
Dihadapkan Dilema
Pelatih Chile Reinaldo Rueda dihadapkan dilema apakah mengandalkan striker veteran Alexis Sanchez atau memilih Nicolas Castillo. Dengan skema 4-2-3-1, Rueda memilih satu striker sebagai ujung tombak.
Hanya Sanchez mengalami cedera engkel saat uji coba melawan Haiti. Bila striker Manchester United ini belum sepenuhnya fit, Castillo akan menjadi pilihan pertama. Apalagi Sanchez menjalani musim yang buruk di Man United.
Berbeda dengan tiga pemain di belakang striker yang diisi deretan pemain yang tidak hanya berpengalaman tetapi juga dalam kondisi terbaik. Gelandang Barcelona Arturo Vidal menjadi pilihan pertama bersama Jose Pedro Fuenzalida dan Eduardo Vargas. Sedangkan dua gelandang bertahan diisi Esteban Pavez dan Charles Aranguiz.
Di lini belakang, duet bek tengah Gary Medel dan Guillermo Maripan menjadi pilihan pertama. Sedangkan Isla dan Jean Beausejour ditempatkan sebagai full-back.
Jepang sesungguhnya merupakan lawan yang harus diperhitungkan. Namun dengan materi pemain yang rata-rata masih muda, Jepang menjadi kurang diunggulkan saat menghadapi Chile yang lebih berpengalaman.
Di bursa, Jepang di-voor satu (1). Chile diprediksi bisa menang minimal dua gol. Hanya Jepang bisa membuat kejutan seperti Qatar yang berhasil menahan Paraguay 2-2.
Prakiraan Susunan Pemain
Jepang (3-4-3): Kawashima; Tomiyasu, Ueda, Nakayama; Ito, Shibasaki, Hara, Sugioka; Nakajima, Okazaki, Kubo
Chile (4-2-3-1): Arias-Isla, Medel, Maripan, Beausejour; Aranguiz, Pavez; Fuenzalida, Vidal, Vargas; Castillo
Bursa
Jepang vs Chile 1:0 (tips Chile) []
Baca juga:
- Pelatih Puas Qatar Bangkit dan Tahan Paraguay
- Nyaris Menang, Paraguay Ditahan Qatar
- Bintang Muda yang Bakal Bersinar di Copa America
