Gowa, (Tagar 3/3/2019) - Permandian Jen'ne Tallasa terletak di Desa Paraikatte, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Permandian ini menjadi daya tarik dan primadona bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Terletak di desa, jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, permandian Jen'ne Tallasa terlihat alami. Ditumbuhi pepohonan yang rindang, plus kolam ikan yang luas untuk para wisatawan yang ingin menikmati waktu liburan dengan memancing ikan.
Diresmikan Bupati Gowa, Adnan Purichta Yasin Limpo pada Desember 2016 silam, permandian Jene Tallasa mempunyai lahan seluas kurang lebih 8 hektare.
Azizah Aulia (20) putri dari H Baharuddin menceritakan, perjuangan ayahnya membangun permandian yang kini menjadi primadona warga Kabupaten Gowa tersebut.
“Sebenarnya luas permandian ini hampir 8 hektare, namun yang dibangun baru setengahnya, hampir 4 hektare. Dan saat ini sedang dibangun yang 4 hektare sisanya,” ujar Azizah kepada Tagar News, Minggu 17 Februari 2019.
Mahasiswa jurusan Hukum di salah satu universitas ternama di Kota Makassar itu bercerita, permandian tersebut dulunya milik keluarganya. Dan tidak terurus, karena hanya dijadikan empang.
“Dulu ini permandian khusus untuk empang ikan. Itupun tidak terurus, karena kalau musim hujan, empangnya kebanjiran, sedangkan kalau musim kemarau, empangnya kekeringan. Ayahku menawari untuk membelinya dari keluarga. Dan dia mengubah konsep awalnya, dari empang menjadi tempat wisata permandian,” tuturnya.
Ayah Azizah membangun permandian tersebut dengan susah payah, karena H Baharuddin hanya seorang pengusaha penggilingan padi. Berkat ketekunannya, ia bisa membeli lahan tersebut dan mengubahnya menjadi tempat permandian yang keren.
“Ayahku aslinya pengusaha penggilingan padi, dari modal Rp 150 ribu, dia mengumpulkan sedikit demi sedikit. Setelah dananya cukup, dia membeli lahan tersebut, dan dibangunlah tempat permandian,” cerita Azizah.
Permandian Jen'ne Tallasa di Desa Paraikatte, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. (Foto: Tagar/Rio Anthony)
Modal membangun tempat permandian Jen'ne Tallasa tidak sedikit, dana 4 miliar dipersiapkan untuk membangun permandian tersebut, itupun baru setengahnya.
“Dana pembangunannya sekitar 4 miliar, dan baru 3-4 hektare yang dibangun, dan sekarang sedang dibangun lagi sisanya. Semoga secepatnya selesai,” harap Azizah.
Haji Baharuddin memiliki dua orang anak, sulung bernama Yusran Baharuddin (25) sudah berkeluarga, dan Azizah sendiri saat ini masih mengeyam pendidikan di bangku kuliah.
Konsep permandiannya terlihat sederhana, di tengahnya dibangun wahana permandian dengan dikelilingi beberapa kolam, satu kolam berukuran besar dengan air mancurnya. Selebihnya kolam untuk anak-anak dan wanita.
Kolam besar dilengkapi wahana peluncuran, dimana para pengunjung bisa meluncur sepuasnya dari ketinggian sekitar 6 meter. Tak perlu takut untuk terluka, karena tepat di bawahnya ada kolam yang cukup besar. Sehingga Anda tinggal berenang begitu mendarat di bawah.
Permandian tersebut juga aman bagi seluruh pengunjung, karena tiap kolam dijaga petugas keamanan. ada sekitar 35 orang karyawan dan setengahnya adalah petugas penjaga kolam. Jadi Anda tidak perlu takut terjadi apa-apa saat berenang.
Wahana tersebut membuat Desa Paraikatte sedikit ramai, karena tiap hari banyak wisatawan datang.
Menariknya lagi, semua karyawan di permandian tersebut adalah penduduk setempat.
Harga tiket masuk untuk dewasa Rp 25 ribu per orang dan untuk anak Rp 20 ribu per orang, sudah bisa berenang sepuasnya.
Selain fasilitas renang yang Anda bisa nikmati, di sana juga bisa memancing ikan di empang lalu hasil tangkapannya bisa dibakar di tempat. Hasil pancingan tarifnya Rp 35.000 per kilogram.
Area parkirnya luas, terdapat pula tempat salat, gazebo, taman dan juga tempat bermain untuk anak-anak.
Bukan hanya itu. Wahana permandian ini tiap akhir pekan menghadirkan penyanyi dangdut untuk memeriahkan suasana.
Pokoknya tempat ini bisa dijadikan pilihan liburan favorit buat keluarga. Jadi tunggu apalagi, ayo liburan ke Permandian Jen'ne Tallasa Gowa. []
