Jejak Akulturasi Budaya, Pesona Batik Pekalongan Motif Tujuh Rupa

Motif ini merupakan perpaduan kebudayaan lokal dan etnis China.
Motif Batik Tujuh Rupa Pekalongan. (Foto: Istimewa)

Pekalongan, (Tagar 19/4/2018) - Motif batik tujuh rupa sangat kuat nuansa alam, umumnya menampilkan bentuk motif bergambar hewan atau tumbuhan. Motif ini merupakan perpaduan kebudayaan lokal dan etnis China. Pekalongan dulu adalah tempat transit para pedagang dari berbagai negara hingga terjadi akulturasi budaya.

Demikian populer batik Pekalongan di mancanegara hingga Pekalongan mendapatkan julukan Kampung Batik Indonesia. Batik Pekalongan yang adalah batik pesisir dikenal sangat kaya warna, menggambarkan ciri kehidupan masyarakat pesisir yang mudah beradaptasi pada pengaruh budaya luar, juga mampu beradaptasi dengan pengaruh batik pedalaman.

Secara filosofis para pengrajin batik Pekalongan telah menempatkan hiasan keramik Tiongkok sebagai manifestasi ikatan kebudayaan leluhur yang dalam lukisannya memiliki kefasihan dan kelembutan. 

Pemilihan ragam tumbuhan hias menjadi objek utama, dan banyak terdapat pada lukisan keramik Tiongkok, dipadukan dengan ragam binatang seperti burung pipit, burung merak, ular naga, dan kupu-kupu.

Pola batik untuk kepentingan peribadatan mengadaptasi ragam bentuk manusia dewa dalam kerajaan langit sesuai kepercayaam agama leluhur yang disebut Tok-Wi, jenis batik yang digunakan untuk altar persembahyangan orang Tiongkok. 

Pengaruh batik Cirebon pada perkembangan batik Pekalongan tampak pada penghargaan yang diberikan keraton Cirebon terhadap batik Pekalongan, khususnya oleh kalangan ningrat Tiongkok. Penghargaan keraton Cirebon terhadap batik Pekalongan bukan hanya disebabkan oleh ragam hias dari keramik dinasti Ming, namun juga disebabkan oleh ciri khas batik Pekalongan yaitu cara pembuatan yang berbeda dengan cara pembuatan batik di daerah lain khususnya pada masa itu. (af)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.