Jawa Barat Targetkan 100.000 RDT Covid-19

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan 100 ribu warga Jawa Barat bisa melakukan rapid diagnostic test (RDT) Covid-19
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memimpin rapat koordinasi penanggulangan COVID-19 di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin 6 April 2020. (Foto: Tagar/Humas Pemda Provinsi Jawa Barat).

Bandung - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menargetkan 100 ribu warga Jawa Barat bisa melakukan rapid diagnostic test (RDT) Covid-19. Hal ini dilakukan agar bisa menemukan peta penyebaran Severe Acute Respiratory Syndrome Virus (SARS-CoV-2 atau Covid-19.

“Oleh karena itu, jika dari Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 BUMN ini bisa menghadirkan rapid test atau PCR, kami masih sangat membutuhkan,” tuturnya dalam siaran pers-nya yang diterima Tagar di Bandung, 6 April 2020.

Menurut Kang Emil, tes masif yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat bertujuan untuk memetakan persebaran dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Sejauh ini, peta persebaran Covid-19 di Jabar dikelompokkan dalam empat klaster penyebaran, yakni Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jabar di Kabupaten Karawang, Seminar Bisnis Syariah di Kabupaten Bogor, Seminar keagamaan di Kota Bogor, dan Seminar keagamaan di Kabupaten Bandung Barat. Peta persebaran tersebut dapat terdeteksi melalui tes proaktif yang sempat dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Untuk menyelesaikan pandemi Covid-19 ini kita harus punya peta (persebaran) dengan peta kita tahu di mana kekuatan akan kita dukung maksimal, di mana yang menjadi prioritas,” kata dia.

Setelah peta persebaran terdeteksi, Pemerintah Daerah Jawa Barat akan mengambil keputusan lebih lanjut, misalkan PSBB. "Itulah follow up detail yang akan kita lakukan. Tanpa ada peta persebaran, kita gelap dalam menyusun rencana tindakan. Dengan adanya peta ini, kita bisa detail untuk memaksa orang yang ada di zona penyebaran untuk melakukan tes," ucap Kang Emil.

Ia pun menambahkan, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat pun sudah memiliki skenario penanggulangan Covid-19 secara komprehensif. Mulai dari penanggulangan perawatan pasien positif Covid-19 sampai pencegahan penyebaran Covid-19. Jika pasien positif 100, maka satu gedung di RSHS itu akan dijadikan gedung khusus Covid-19. Kalau 500, satu rumah sakit akan dialihkan menjadi khusus menangani Covid-19. COVID-19.

"Untuk penanggulangan penyebaran, yang urgen hari ini hanya dua, warga maksimalkan tinggal di rumah. Kedua, para perantau jangan mudik, dengan ini mudik, potensi penyebaran akan semakin tinggi,” tegas dia. []

Berita terkait
Rapid Test Covid-19 Jabar Prioritas di Zona Merah
Pempov Jabar lakukan rapid test Covid-19 massal hari pertama mulai di RSHS Bandung yang merupakan zona merah atau berada di ring 1
Hari Ini 25 Maret 2020 Rapid Test Covid-19 di Jabar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil minta orang-orang yang kontak dengan kegiatan seminar di Bogor, Karawang dan Lembang ikut rapid test Covid-19
Empat Klaster Penularan Virus Corona di Jawa Barat
Ada empat klaster penularan virus corona (Covid-19) di wilayah Jawa Barat karena ada peserta kegiatan tsb. yang terdeteksi positif Covid-19