Jalan-jalan Jadi Trend, Peluang Pemerintah Benahi Konektivitas Jalan

Konektivitas destinasi wisata menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah dalam jangka pendek untuk memanfaatkan perubahan pola konsumsi itu.
Ilustrasi tempat wisata

Jakarta, (Tagar 14/8/2017) - Pemerintah diminta untuk memanfaatkan peluang dari perubahan konsumsi masyarakat saat ini yang cenderung mengisi kegiatan waktu luang atau leisure activities. Hal ini disampaikan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Ari Kuncoro.

"Gaya hidup semacam itu seharusnya dimanfaatkan pemerintah. Masyarakat kan senangnya jalan-jalan sekarang ini," kata Ari ditemui usai seminar nasional bertajuk "Apakah Perekonomian Indonesia Melambat?" di Jakarta, Senin (14/8).

Ia mengatakan konektivitas destinasi wisata menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah dalam jangka pendek untuk memanfaatkan perubahan pola konsumsi itu.

"Konektivitasnya yang penting, karena masih terbatas. Sekarang banyak proyek besar, tetapi jangan lupa juga yang kecil. Reparasi jalan kereta api dari Garut ke Pangandaran misalnya, atau jalan yang menuju pantai-pantai di Yogyakarta dan Lampung," ucap dia.

Ari menjelaskan perubahan pola konsumsi masyarakat yang lebih senang memenuhi kebutuhan tersier belakangan ini sebaiknya tidak dipandang sebagai peningkatan sifat konsumtif.

"Jangan dianggap konsumtif, melainkan harus dimanfaatkan karena yang bisa hidup dari pola itu banyak. Masyarakat jalan-jalan, makan di restoran, pergi ke hotel, itu multiplier-nya besar," kata Ari. (Fet/Ant)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.