Jaga Stabilitas Harga Bulog Luncurkan Beras Medium

Jaga stabilitas harga Bulog luncurkan beras medium. Langkah ini dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat agar tidak mudah termakan isu.
Operasi pasar dipimpin langsung oleh Kepala Bulog Divre Sumsel dan Babel M Yusuf Salahudin. Kegiatan dilakukan secara serentak oleh Bulog Divisi Regional seluruh Indonesia. (Foto: Tagar/Yuyun Yunani)

Palembang, (Tagar 4/9/2018) – Bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan nasional dengan memperhatikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga beras, Bulog meluncurkan Kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau operasi pasar untuk beras medium di Gudang Bulog Divre Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, Sukamaju Kenten Palembang, Selasa (4/9/2018).

Peluncuran dipimpin langsung oleh Kepala Bulog Divre Sumsel dan Babel M Yusuf Salahudin. Kegiatan dilakukan secara serentak oleh Bulog Divisi Regional seluruh Indonesia.

Yusuf Salahudin mengatakan, meski dari data rilis Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan kondisi perekonomian di Sumsel saat ini mengalami deflasi atau tidak mengalami gejolak harga namun penyaluran beras Bulog tetap dilakukan.

"Langkah yang dilakukan ini adalah sebagai upaya dan kepastian kepada masyarakat dan seluruh jajaran bahwa pemerintah dalam hal ini Bulog memiliki stok yang sangat mencukupi dan dapat menjamin ketersediaan stok pangan selama sembilan bulan ke depan," kata dia.

Yusuf menjelaskan, langkah tersebut dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat agar tidak mudah termakan isu yang tidak benar, khususnya menyangkut kelangkaan komoditas pangan yang kerap muncul jelang tahun politik.

“Kita harus lihat dari sisi tahun politik, kasihan nanti masyarakat yang jadi horban bila termakan oleh isu-isu yang tidak benar," ujar Yusuf.

Penyaluran beras medium dilakukan di kabupaten/kota di Sumatera Selatan. Selain beras medium, Bulog menggelontorkan komoditas sembako lainnya seperti tepung terigu, mingak goreng dan gula.

Disebutkan, kondisi stok pangan untuk kebutuhan Sumatera Selatan dalam kondisi aman, setidaknya hingga sembilan bulan ke depan.

"Yang pasti untuk saat ini stok kami banyak  dan siap memenuhi permintaan pasar. Berapa pun dibutuhhan kami siap," ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Satgas Pangan Sumsel AKBP Yoce Marten mengatakan, hingga kini belum ada laporan yang ditangani pihaknya terkait laporan pengusaha melakukan tindak pidana.

"Terahhir yang pernah kita tangani yakni minuman oplosan dan juga tahu mengandung formalin, sedangkan untuk komoditi beras belum ada, sampai saat ini masih aman," ungkap Yoce yang juga menjabat Kasubdit 1 Indagsi Polda Sumsel usai Launching Ketersedioan Pasokan dan Stabilisasi Harga Beras Medium Tahun 2018.

Selain pendistribusian beras, sambung Yoce, pihaknya juga selalu mengawasi mulai dari importir, distributor. BPOM dan lainnga termasuk izin edar yang dikeluarkan.

“Ini memang perlu dilakukan untuk memberikan sinyal positif terhadap masyarakat, sehingga untuk ke depannya harga tetap  bisa terhendali. Selain itu masyarakat juga jadi tahu terhadap upaya pemerintah yang terus menjaga kestabilan harga," terangnya. []

Berita terkait