Jadi Tuan Rumah WWF ke-10, Kemenko Marves: Ini Kepercayaan Dunia Internasional kepada Indonesia

Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan dilaksanakan sejak 18-24 Mei 2024.
Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10. (Foto: Tagar/Dok Kemenko Marves)

TAGAR.id, Jakarta - Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan dilaksanakan sejak 18-24 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali. 

Indonesia lewat Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) hingga kini bersama Kementerian PUPR dan Panitia Nasional sudah melakukan serangkaian persiapan dan koordinasi untuk mempersiapkan agenda berskala internasional ini.

Deputi Bidang Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan (PLK) Kemenko Marves, Nani Hendiarti, mengatakan bahwa isu tentang air memang menjadi perhatian dunia internasional sejak beberapa tahun terakhir ini. 

Bahkan isu ini juga dibicarakan pada penyelenggaraan Konferensi para pihak konvensi kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim (Conference of the Parties 28, COP-28) di Dubai, Uni Emirat Arab.

“COP-28 mendesak negara dan para pihak untuk mempercepat tindakan cepat pada skala dan di semua tingkat, dari lokal hingga global untuk secara signifikan mengurangi kelangkaan air terkait iklim, meningkatkan ketangguhan terhadap bencana terkait air, dan mewujudkan pasokan air yang tahan iklim serta akses terhadap air layak minum yang terjangkau”, kata Nani dalam konferensi pers virtual 'Road to 10th World Water Forum: Water Security and Prosperity', Jakarta, Selasa, 9 Januari 2024.

Menurut Nani isu air ini banyak dibahas dan penting dibahas kaitannya juga dengan ketahanan pangan. Karena itu, melalui penyelenggaraan WWF ke-10 ini dengan tema utama ‘Water for Shared Prosperity’ menjadi momentum bagi Indonesia memberikan aksi nyata kepada dunia internasional.

"Tahun lalu Indonesia telah sukses menyelenggarakan G20 dan KTT AIS Forum. Tidak hanya sukses dalam penyelenggaraan tapi juga dari sisi substansi. Disini Indonesia mendapat kepercayaan internasional menjadi tuan rumah WWF ke-10 tahun ini, dan bersama World Water Council (WWC) untuk mensukseskan penyelenggaraan forum internasional ini," ujarnya.

Dia mengatakan bahwa WWF adalah suatu forum internasional yang pendekatannya komprehensif, bukan hanya dari sisi pembahasan tematik tapi juga regional dan political. 

Indonesia sendiri menargetkan 30.000 orang peserta dan Indonesia akan mengundang 32 kepala negara, dan pihak terkait lainnya.

"30.000 ini kami menargetkan dari 180 negara, 250 organisasi, sebagian besar masuk dalam anggota WWC. Sesinya ada 214 yang terbagi menjadi tematik, dll," bebernya.

"Pak Menko Marves sudah melaporkan agenda ini kepada Bapak Presiden, bersama Menteri PUPR," tambahnya.

Di samping itu, sambung Deputi Nani, untuk mendukung penyelenggaraan WWF ke 10 ini Presiden sudah mengeluarkan Keppres Nomor 1 Tahun 2023. Hingga kini persiapan dilakukan secara peralel, melakukan rapat koordinasi mengecek kesiapan.

Sebagai penguatan, Menko Marves telah mengeluarkan Kepmenko tentang Tim Kerja Pendukung Panitia Penyelenggara WWF ke-10 Tahun 2024. 

"Arahan Menko Marves kita harus melibatkan menteri-menteri terkait dalam penyelenggaraan ini," imbuhnya.

Pada penyelenggaraan WWF ke-10 ini akan terdiri dari enam sub-tema utama, yakni water security and prosperity; water for human and nature; disaster risk reduction and management; governance, cooperation and hydro-diplomacy; sustainable water finance; dan knowledge and innovation.

"Tema ini akan menjadi basis pembahasan substansi WWF. Selanjutnya ada proses political yang melibatkan kepala negara, ministerial, dan lainnya. Ini akan menghasilkan output tertinggi yakni ministerial declaration yang merupakan living document dan legacy dari WWF ke-10," tuturnya.

Selain enam isu atau tema tematik yang telah ditentukan, akan diusulkan tiga isu terkait pada Ministerial Declaration. 

Pertama, Water services funding to mitigate climate change-induced water-related disaster in the Archipelagic & Island States; kedua, pembentukan Centre of Excellence on Water and Climate Resilience; dan ketiga, pengusulan World Lake Day.

Dalam konteks pengelolaan air, berbagai upaya telah dikoordinasikan oleh Kemenko Marves, diantaranya pengelolaan DAS Citarum, pengurangan sampah plastik laut, dan penyelamatan 15 Danau Prioritas.

Hingga kini, Kemenko Marves dengan kementerian/lembaga (K/L) terkait terus membahas persiapan penyelenggaraan WWF ke-10 ini dan diharapkan berjalan lancar dan sukses. []

Berita terkait
Menko Luhut Pastikan Indonesia Sukses Selenggarakan 10Th WWF 2024
Sebagai tuan rumah penyelenggaraan 10th World Water Forum (WWF) 2024, Indonesia diharapkan tidak hanya melangsungkan acara dengan baik.
Kerja Sama Baterai Lithium Indonesia-Hongkong, Menko Luhut: Pertama di Dunia
Menko Luhut mengatakan ini merupakan kerja sama pertama di dunia yang mencakup tahapan dari tambang nikel hingga giga factory baterai cell.
Menko Luhut Terima Kunjungan Puan Maharani di Singapura
Menko Luhut Binsar Pandjaitan, menerima kunjungan Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, di Singapura.