Insiden Petasan di Stadion Patriot, Kapolresta Bekasi Akui Kecolongan

Insiden ledakan petasan yang menyebabkan tewasnya seorang suporter timnas Indonesia Catur Juliantono, Sabtu (2/9) kemarin disebabkan karena lemahnya tim keamanan dalam mengindetifikasi penyelundupan petasan ke dalam Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, Jawa Barat.
Kapolresta Bekasi, Kombes Polisi, Hero Henriato Bachtiar, mengakui bahwa pihaknya telah kecolongan dengan insiden tersebut, meskipun kekuatan personel saat pengamanan jalannya pertandingan berjumlah 1.400 orang yang tergabung dari kepolisian setempat dan Polda Metro Jaya. (Foto:Ist)

Bekasi, (Tagar, 4/9/2017) - Insiden ledakan petasan yang menyebabkan tewasnya seorang suporter timnas Indonesia Catur Juliantono, Sabtu (2/9) kemarin disebabkan karena lemahnya tim keamanan dalam mengindetifikasi penyelundupan petasan ke dalam Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, Jawa Barat.

Hal itu diungkapkan langsung Kapolrestra Bekasi Kota, Kombes Polisi, Hero Henriato Bachtiar, menyikapi insiden letusan petasan nyasar dari tribun Timur ke tribun Selatan yang menghantam bagian kepala kiri Catur Juliantono, saat berakhirnya laga persahabatan timnas Indonesia melawan Fiji, Sabtu (2/9) kemarin. Hero mengakui bahwa pihaknya telah kecolongan dengan insiden tersebut, meskipun kekuatan personel saat pengamanan jalannya pertandingan berjumlah 1.400 orang yang tergabung dari kepolisian setempat dan Polda Metro Jaya.

"Bisa saja petasan itu diselundupkan lewat teman pelaku dari luar. Secara diam-diam pelaku dan rekannya menyelinapkan lewat celah pagar stadion. Sementara teman lain yang lolos dari pemeriksaan petugas di pintu masuk, langsung mengambilnya. Padahal saat itu juga jumlah suporter yang menonton tidak terlalu banyak, hanya 15.000 orang," ungkap Hero seperti dikutip dari antara, Senin (4/9).

Hero menjelaskan kejadian 'kecolongan' ini baru terjadi dalam pengamanan pihaknya. Dia mengatakan, saat laga kandang Persija Jakarta di Stadion Patriot yang kerap dipenuhi suporter The Jakmania, pihaknya selalu menjaga situasi. Meski demikian, diakui Hero hal itu tak lepas dari bantuan koordinator wilayah (korwil) pendukung klub sepakbola.

"Situasi ini berbeda engan suporter timnas Indonesia yang tidak memiliki korwil untuk mengatur pendukung. Karena kehadiran korwil sangat membantu kelancaran pertandingan sepakbola. Berbeda dengan timnas Indonesia yang tidak ada korwilnya," tutur Hero.

Lebih lanjut, Hero mengaku insiden ini telah menjadikan bahan evaluasi terhadap aparatnya di lapangan untuk mengubah sistem keamanan yang lebih ketat lagi. "Penyelidikan dilakukan untuk mengungkap pelaku dan mencari tahu cara dia meloloskan petasan ke dalam stadion," tukasnya. (Agi)

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.