Insiden Al Aqsa Picu Kemarahan, Yordania Tutup Kedubes Israel

nsiden Jum’at (21/7) berdarah di masjid Al Aqsa memicu kemarahan pemerintah Yordania dengan menutup Kedutaan Besar (Kedubes) Israel di Amman, setelah seseorang tewas ditembak di depan kedutaan Israel, di ibukota Yordania, Amman, seperti dikutip Reuters, Senin (24/7).
Militer Yordania Menjaga Ketat Kedubes Israel.(Foto:Ist)

Amman, (Tagar 24/7/2017) – Insiden Jum’at (21/7) berdarah di masjid Al Aqsa memicu kemarahan pemerintah Yordania dengan menutup Kedutaan Besar (Kedubes) Israel di Amman, setelah seseorang tewas ditembak di depan kedutaan Israel, di ibukota Yordania, Amman, seperti dikutip Reuters, Senin (24/7). Pejabat Israel bungkam soal aksi penembakan itu. Dalam aksi penembakan itu, satu orang warga Yordania tewas dan seorang warga Israel terluka parah.

Sejumlah pejabat Yordania menuntut Israel untuk segera memindahkan detektor logam dan CCTV di kompleks masjid Al Aqsa, Yerusalem. Pemerintah Yordania sangat marah melihat tindak kekerasan polisi dan militer Israel karena mayoritas dari 7 juta rakyat Yordania, sebagian besarnya berasal dari Palestina yang diusir Israel tahun 1948 silam.

Saat ini, pasukan keamanan Yordania menjaga ketat Kedutaan Besar Israel yang telah ditutup. Seperti diketahui, Yordania adalah wali resmi tempat-tempat suci umat Islam yang berada di Jerusalem. Sekitar 8000 warga Yordania melakukan aksi demo di kota Amman. Mereka mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan polisi dan militer Israel di kompleks masjid Al Aqsa, Jumat (21/7) lalu.

Berita terkait