Ini Rahasia Suara Sudrajat-Syaikhu Bisa Melejit di Jabar

Pilkada serentak 2018 sudah usai Rabu (27/6) kemarin. Kejutan datang dari pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu dalam Pilgub Jawa Barat.
Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat nomor urut tiga Sudrajat (tengah)-Ahmad Syaikhu (kedua kanan) didampingi Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Tate Qomaruddin (kedua kiri) memberikan keterangan pers hasil hitung cepat lembaga survei Pilgub Jawa Barat 2018 di Hotel Preanger, Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/6). Pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu menyatakan tetap menunggu real count dari hasil rekapitulasi KPU Jawa Barat serta tetap optimis menang Pilgub Jawa Barat 2018. (Foto: Ant/Novrian Arbi)

Jakarta, (Tagar 28/6/2018) - Pilkada serentak 2018 sudah usai Rabu (27/6) kemarin. Kejutan datang dari pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu dalam Pilgub Jawa Barat. Suara mereka mendadak melejit dan membuat banyak pihak terperangah. 

Hasil quick count Pilgub Jabar versi Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Rabu (27/6) dengan data terkumpul 100 persen menempatkan Sudrajat-Syaikhu di posisi kedua dengan raihan 29,58% suara.

Padahal, sebelum pemilihan, SMRC menyebut Sudrajat-Syaikhu hanya memperoleh 7,9% suara lewat metode simulasi kertas suara yang diberikan responden. Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan pada 22 Mei hingga 1 Juni 2018 dengan sampel 820 orang, metode multistage random sampling dengan jumlah proporsional. Sedangkan toleransi kesalahan (margin of error) survei diperkirakan ± 3,5% pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.

Apa rahasia suara Sudrajat-Syaikhu bia melejit?

“Figur Sudrajat dan Ahmad Syaikhu memegang peran penting, karena beliau berdua bekerja luar biasa dan tentu partai partai pendukung serta relawan dan juga pemilih di Jawa Barat,” ungkap Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Ferry Juliantono saat dihubungi Tagar News, Rabu (27/6).

Menurut Ferry, rahasia keberhasilan untuk menggerus suara di Jabar selain karena figur, keduanya memang telah bekerja keras menangkan suara di Jawa Barat.

“Meskipun start dengan modal popularitas yang rendah dibandingkan yang lain tetapi mampu mengejar elektabilitas dengan posisi Ridwan kamil adalah kerja cerdas dan strategi yang jitu,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Bidang Humas DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ledia Hanifa Amaliah mengatakan sejak awal pihanya tak terganggu dengan hasil survei. PKS menurutnya, sejak awal menerapkan strategi yakni memastikan pendukung peserta Pemilu 2014 memilih paslon nomor urut tiga itu.

“Strategi awalnya semua partai pendukung peserta pemilu 2014, harus memastikan pemilih partainya memilih Sudrajat dan Syaikhu paslon nomor 3,” jelasnya kepada Tagar News, Rabu (27/6).

Terlebih PKS punya pengalaman saat Ahmad Heryawan mencaonkan jadi calon gubernur Jawa Barat.

“Untuk PKS pengalaman pilgub Kang Aher periode 1  tahun 2008 memberi pelajaran besar. Semua lembaga survey  under estimated Kang Aher. Tapi atas izin Allah SWT beliau yang menang,” jelasnya.

Kemudian, menurutnya saat kampanye PKS maupun Gerindra memperluas jaringan dan memaksimalkan setiap kesempatan sosialisasi di setiap elemen masyarakat di Jawa Barat. Selain tentunya yang utama adalah meminta pada Sang Pencipta.

Hal berbeda disampaikan peneliti senior SMRC Sirojuddin Abbas. Menurut Abbas, melejitnya suara Sudrajat-Syaikhu dipengaruhi oleh dua hal.

"Pertama karena peran Ahmad Heryawan yang bekerja keras sebulan terakhir terutama setelah selesai menjabat gubernur. Dia memakai semua jaringannya yang selama ini sudah bagus untuk bekerja semaksimal mungkin. Peran Aher sangat signifikan menaikan suara Sudrajat-Syaikhu," ujar Abbas kepada Tagar News. 

Abbas menambahkan harus diakui Aher bisa memenangkan Pilgub Jabar selama dua periode dan itu membuktikan bahwa dia mempunyai jaringan yang sangat bagus. "Jaringan itu yang dia pakai sebulan terakhir secara masif menaikkan suara Sudrajat-Syaikhu," kata Abbas.

Faktor kedua, kata Abbas, peran mesin partai terutama Gerindra dan PKS dalam sebulan terakhir terutama di daerah Barat Jabar. 

"Mereka sangat masif dan terbukti mereka bisa menang di daerah Barat Jabar seperti Bekasi, Depok, Bogor," ujar Abbas.

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.