Ini Kata Mahfud MD Agar Tak Salah Pilih Presiden

Cara memilih presiden yang tepat menurut Mahfud MD.
Ketua KPU Arief Budiman (kiri) menerima kedatangan Mantan Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan (kanan) dan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD (kedua kanan) di Gedung KPU, Jakarta, Senin (3/12/2018). Kedatangan Mahfud yang mewakili 100 pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi itu bertujuan untuk meminta KPU agar mematuhi konstitusi terkait syarat pencalonan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pada Pemilu 2019. (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga)

Surabaya, (Tagar 16/1/2019) - Pakar Hukum Tata Negara Mahfud MD meminta masyarakat mencermati janji calon presiden di acara debat dalam rangka pemilihan presiden yang akan digelar Kamis, 17 Januari 2019.

"Cermati apa yang dijanjikan para capres, terutama dalam pemberantasan korupsi dan penyelesaian kasus hak asasi manusia (HAM) serta terorisme," ujarnya di sela diskusi dengan media di Surabaya, Selasa malam (16/1) dilansir kantor berita Antara.

Debat tahap pertama yang digelar Komisi Pemilihan Umum tersebut bertemakan tentang hukum, HAM, korupsi dan terorisme.

Menurut dia, efek dari debat calon presiden akan mempengaruhi masyarakat, meski tidak banyak, sebab saat ini lebih dari separuh warga di Tanah Air sudah menentukan pilihan.

Kendati demikian, kedua calon presiden dipastikan telah mempersiapkan diri sebaik-baiknya karena sadar tentang pengaruhnya terhadap masyarakat.

"Saya yakin debat sudah dipersiapkan sangat baik oleh dua capres, dan pasti tidak ada yang jelek. Lalu, tinggal rakyat memilih lebih menyetujui strategi capres siapa yang lebih tepat," ucapnya.

Sementara itu, tentang polemik kisi-kisi yang disampaikan sebelum debat, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu tak mempermasalahkan, sebab diberikan atau tidak sama saja karena kedua capres telah menyiapkannya.

"Kalau saya pribadi menilai tak masalah. Mahasiswa sebelum ujian saja sudah diberikan silabusnya," kata tokoh nasional kelahiran Sampang, Madura tersebut.

Agar Rakyat Tak Salah Pilih

Dalam kesempatan ini, Mahfud MD mengatakan akan menjelejahi Pulau Jawa menggunakan kereta api untuk menyapa sekaligus mengajak masyarakat menentukan pilihannya pada Pemilihan Presiden 2019.

"Saya berkeliling menyampaikan seruan agar menggunakan hak pilihnya menentukan pemimpin bangsa ini," ujarnya.

Pelaksanaannya, kata dia, digelar sepekan mulai 23 hingga 29 Januari 2019 yang diawali dari stasiun di kawasan Merak, Banten dan berakhir di Banyuwangi, Jawa Timur.

Bersama sejumlah tokoh yang tergabung dalam "Gerakan Suluh Kebangsaan", ia akan menyempatkan berdiskusi dengan masyarakat yang status sosialnya kelas menengah ke bawah.

"Teknisnya, kami berhenti di beberapa stasiun di suatu kota/kabupaten, lalu berdiskusi sembari mengajak tokoh daerah atau lokal setempat," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Kegiatan tersebut, lanjut dia, bertujuan agar masyarakat benar-benar yakin sehingga tidak salah menentukan pilihannya pada pemilihan umum dan pemilihan presiden pada 17 April mendatang.

Sementara itu, Gerakan Suluh Kebangsaan yang diinisiasinya bersama sejumlah tokoh bangsa bertujuan mengajak berbagai elemen masyarakat membangun kesadaran berbangsa dan bernegara.

Sarasehan kebangsaan adalah acara yang bertujuan untuk mempererat silaturahmi, kerukunan, dan persaudaraan serta meningkatkan jiwa kebangsaan di berbagai lapisan masyarakat.

Sejumlah kegiatan digelar, antara lain diskusi kreatif interaktif yang rencananya diselenggarakan di 10 kota di Indonesia, seperti Surabaya, Jakarta, Medan, Makassar, Pekanbaru dan beberapa daerah lainnya.

"Kami sudah mengawalinya di Yogyakarta, dan pada Rabu (16/1) digelar di Surabaya. Tokoh yang hadir antara lain Sinta Nuriyah Wahid, Romo Benny Susetyo dan lainnya," katanya. []

Berita terkait
0
Mensos Kobarkan Semangat Wirausaha Ribuan Ibu-ibu KPM PKH
Menteri Sosial Tri Rismaharini membakar semangat para penerima manfaat yang hadir di Pendopo Kabupaten Malang, Sabtu, 25 Juni 2022.