Jakarta - Gelandang Radja Nainggolan mengaku sangat ingin ditangani pelatih Antonio Conte. Ini menjadi sinyal kuat Nainggolan kembali ke Inter Milan setelah masa peminjaman di Cagliari berakhir.
Nainggolan menilai Conte yang menggantikan Luciano Spalletti di Inter memiliki determinasi dan kepribadian yang kuat. Mantan pelatih Chelsea juga disebut sebagai salah satu yang terbaik di Italia.
Tak hanya, Conte termasuk pelatih yang suka berterus terang. Dia selalu bicara apa adanya. Bahkan dirinya secara terbuka menyatakan Nainggolan tak masuk rancangan tim Inter. Dan, Nainggolan pun akhirnya dipinjamkan Inter ke Cagliari.
Saya sangat ingin ditangani Conte. Saya melihat dia sebagai pelatih yang memiliki determinasi tinggi dan kepribadian yang kuat
Namun eks pelatih Juventus ini pula yang memastikan Nainggolan bakal masuk tim dia lagi. Performa menawan pemain tengah berjuluk II Ninja di Cagliari menjadikan Conte ingin memasukkan ke rancangan Inter musim depan.
"Saya sangat ingin ditangani Conte. Saya melihat dia sebagai pelatih yang memiliki determinasi tinggi dan kepribadian yang kuat. Dia pelatih yang besar," kata Nainggolan seperti dikutip Football Italia.
"Dia pelatih yang terbuka dan bicara apa adanya. Dia selalu bicara langsung dan jujur. Saya suka orang yang bicara apa adanya," ujar pemain berdarah Batak ini.
Nainggolan Jadi Incaran Banyak Klub
Nainggolan menjadi incaran banyak klub selepas dari Cagliari. Terutama setelah keberhasilan dia mengangkat Rossoblu. Bahkan tim mampu menunjukkan performa terbaik seperti saat Cagliari memenangi Scudetto pada 1969-70.
Selain itu, Inter berencana melego Nainggolan. Tak heran bila dia menjadi buruan AS Roma, Fiorentina sampai Torino. Cagliari sesungguhnya mendapat opsi mempermanenkan pemain berusia 31 ini. Namun klub terbentur dengan gaji tinggi eks pemain tim nasional Belgia ini.
Klub-klub lain sesungguhnya menghadapi problem sama. Hanya, Roma tetap tertarik untuk merekrut Nainggolan. Mereka optimistis pemain tersebut bersedia menurunkan gaji karena memiliki ikatan dengan Roma.
"Saya menghabiskan 4 tahun di Cagliari dan kemudian 4 tahun lagi di Roma. Di klub tersebut saya tak bisa melupakannya. Saya menerima sambutan hangat dan menghadapi banyak tantangan," ujar Nainggolan.
Baca juga:
Antonio Conte: Inter Milan Lebih Pantas ke Final
Cagliari Menyerah, Radja Nainggolan Kembali ke Inter
"Saya suka tantangan dan Juve merupakan salah satu tantangan yang terberat karena tim terkuat selama 10 tahun terakhir. Bagi saya penting mengalahkan mereka ketimbang bergabung dengan Juve dan memenangkan trofi," ucapnya.
Menurut dia Derby della Capitale, yaitu duel Roma melawan Lazio memang melibatkan gengsi dan emosi. Ini menjadi salah satu derbi terbesar di Italia. Namun bagi Nainggolan laga melawan Juve merupakan yang terbesar.
"Rome Derby memang merupakan laga yang penuh emosi. Tetapi bagi saya yang terutama justru melawan Juve. Banyak yang mengatakan saya membenci Juve. Padahal saya tidak membencinya. Saya hanya menyukai tantangan dan ingin menang saat menghadapi yang terbaik," kata Nainggolan yang tetap merindukan Roma.
"Ya, saya memang merindukan Roma. Tetapi hidup terus berjalan," tutur dia mengakhiri. []