London - Pemimpin Partai Buruh Inggris yang beroposisi, Keir Starmer, menyerukan agar pemerintah melakukan lockdown atau karantina wilayah selama tiga minggu untuk menghentikan penyebaran virus corona (Covid-19) di seluruh Inggris.
Starmer membuat usulan itu dalam sebuah pidato di London, sehari setelah Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan sebuah rencana kesiagaan kawasan tiga lapis yang dirancang untuk menyederhanakan berbagai pembatasan terkait pandemi Covid-19 di seluruh negara.
Namun, Starmer mengatakan, 13 Oktober 2020, Inggris kini berada dalam momen yang genting dalam melawan virus dan “kita tidak bisa memberi perdana menteri lebih banyak keleluasaan lagi.”
Dia juga mengatakan, gagasan lockdown ini berasal dari Scientific Advisory Group for Emergencies (SAGE) atau kelompok penasihat sains untuk masalah darurat.
Laporan situs independen, worldometer, tanggal 14 Oktober 2020, menunjukkan kasus corona di Inggris sebanyak 634.920 dengan 43.018 kematian dan berada di peringkat ke-12 dunia.
Starmer mengusulkan agar hanya pekerjaan dan perjalanan esensial yang boleh dilakukan, dan semua pub, bar, dan restoran ditutup, tetapi juga diberi ganti rugi. Katanya, dia faham bahwa langkah-langkah ini akan membutuhkan “pengorbanan besar di seluruh negara.”
Usulan Starmer ini akan semakin mendesak pemimpin Inggris itu, yang membela keputusannya untuk tidak memberlakukan lockdown penuh, dan katanya dia berusaha menyeimbangkan kesehatan publik dan ekonomi. ([jm/pp)/voaindonesia.com. []