TAGAR.id, Sydney, Auatralia – Inflasi di Australia meningkat lebih jauh, demikian menurut data baru yang dirilis pada hari Rabu, 27 Juli 2022, yang meningkatkan kemungkinan bank sentral negara itu, minggu depan akan menaikkan suku bunga untuk bulan keempat berturut-turut.
Inflasi selama tahun ini hingga Juni adalah 6,1 persen, naik dari inflasi sebesar 5,1 persen tahun sejak Maret 2022, kata Biro Statistik Australia. Inflasi hanya naik sebesar 3,5 persen selama tahun lalu.
Menteri Keuangan Jim Chalmers memperingatkan bahwa inflasi akan terus meningkat. "Kita tidak terkejut melihat inflasi di atas enam persen, namun terus meningkat," kata Chalmers. "Inflasi tinggi dan naik. Akan semakin berat sebelum mulai mereda", tambahnya.
Pemerintah Partai Buruh yang beraliran tengah-kiri terpilih pada Mei dan Parlemen kembali bersidang Selasa untuk pertama kalinya di bawah pemerintahan baru.
Chalmers pada hari Kamis (28/7) bermaksud untuk menguraikan ke Parlemen prospek ekonomi Australia yang memburuk sejak pemerintah sebelumnya mengumumkan rencana ekonominya pada bulan Maret.
Pada bulan Maret, utang bruto Australia sebagai bagian dari ekonominya diperkirakan mencapai puncaknya pada pertengahan tahun 2025 sebesar 44,9 persen, atau 1,117 triliun dolar Australia (773,2 miliar dolar AS).
Utang netto Australia, yakni utang bruto dikurangi nilai aset keuangan tertentu, diperkirakan mencapai puncaknya pada 33,1 persen dari PDB, atau 864,7 miliar dolar Australia (598,5 miliar dolar AS) setahun kemudian. (my/jm)/Associated Press/voaindonesia.com. []