India Gelar Festival Kumbh Mela di Tengah Pandemi Covid-19

Festival keagamaan umat Hindu, Kumbh Mela, diadakan di Kota Haridwar hingga akhir April 2021 mendatang
Keberuntungan di festival Kumbh Mela (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Festival keagamaan umat Hindu, Kumbh Mela, diadakan di Kota Haridwar hingga akhir April 2021 mendatang. Di tengah upaya pemerintah mengendalikan penyebaran Covid-19, banyak orang khawatir acara tersebut memicu lonjakan kasus. Kasus positif virus corona (Covid-19) di India ada di kisaran 11 juta dengan 290.000-an kematian. Tanika Godbole melaporkannya untuk dw.com/id.

india1Kerumunan yang tidak dapat terhindarkan (Foto: dw.com/id)

Kerumunan yang tidak dapat terhindarkan - Festival Kumbh Mela, yang dianggap sebagai ajang pertemuan umat Hindu terbesar di dunia, dirayakan empat kali dalam kurun waktu 12 tahun. Tahun ini, festival tersebut berlangsung di kota Haridwar. Acara yang diklasifikasikan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO ini biasanya dihadiri jutaan orang sebelum masa pandemi.

india2Berendam di Sungai Gangga (Foto: dw.com/id)

Berendam di Sungai Gangga - Cuaca pagi yang dingin tidak menghentikan umat Hindu untuk berendam di Sungai Gangga. Beberapa pakar telah mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan kembali acara tersebut, karena khawatir dapat menyebabkan lonjakan kasus infeksi corona. Namun pihak berwenang memutuskan untuk tetap melanjutkan festival tersebut, setelah menetapkan beberapa aturan dan batasan.

india3Hasil tes Covid-19 harus negatif (Foto: dw.com/id)

Hasil tes Covid-19 harus negatif - Pengunjung harus melakukan registrasi sebelum menghadiri festival dan menyerahkan hasil tes RT-PCR yang menunjukkan bahwa mereka negatif Covid-19. Para lansia, anak-anak, dan wanita hamil tidak diizinkan untuk menghadiri acara tersebut. "Kami telah mendirikan pusat pengujian antigen di setiap pintu masuk," kata Gopal Singh Chauhan, seorang pejabat di Uttarakhand.

india4Sedikit yang percaya pada tes Covid-19 (Foto: dw.com/id)

Sedikit yang percaya pada tes Covid-19 - Beberapa peziarah mengatakan kepada DW bahwa mereka tidak terlalu yakin terhadap tes Covid-19, meskipun ada kemungkinan risiko terinfeksi. "Ya, menghadiri Kumbh Mela berisiko, tetapi Anda bisa tertular di mana saja …. Banyak hal lainnya yang sudah terbuka, jadi mengapa acara ini tidak diadakan?" ucap Shalini Soni, seorang peziarah dari New Delhi.

india5Keberuntungan di festival Kumbh Mela (Foto: dw.com/id)

Keberuntungan di festival Kumbh Mela - Pihak berwenang hanya akan menerapkan pembatasan tertentu pada hari-hari yang dianggap menguntungkan untuk mandi atau berendam di Sungai Gangga. Ada empat tanggal mandi yang menguntungkan atau "Shahi Snan" sepanjang festival. Shahi Snan pertama berlangsung pada 11 Maret 2021.

india6Tradisi mandi suci (Foto: dw.com/id)

Tradisi mandi suci - Menurut tradisi Hindu, mandi di Sungai Gangga dapat menghapuskan dosa-dosa seseorang dan membebaskannya dari siklus hidup dan mati. Khumbh Mela dimulai pada 14 Januari dan akan berlanjut hingga 27 April 2021.

india7Peraturan tidak ditegakkan (Foto: dw.com/id)

Peraturan tidak ditegakkan - Banyak peserta mengatakan terdapat kerancuan dalam proses pendaftaran online. Beberapa orang melaporkan masalah teknis ketika mendaftar di situs web pemerintah, sementara yang lain mengatakan syarat untuk memberikan hasil tes RT-PCR negatif tidak diberlakukan.

india8Berdoa agar terhindar dari virus corona (Foto: dw.com/id)

Berdoa agar terhindar dari virus corona - "Saya pikir lebih banyak orang akan menghadiri festival, setelah mereka mendengar bahwa aturan tes RT-PCR tidak diperlukan," kata Pandit Mohit Dubey, seorang pendeta Hindu. “Masyarakat biasanya datang dan berdoa meminta kesehatan, keluarga, anak, usaha, atau kemajuan pekerjaan. Kali ini, banyak orang yang meminta agar Sungai Gangga membebaskan mereka dari virus corona,” ujarnya (ha/hp)/dw.com/id. []

Berita terkait
Pemimpin Amerika, Jepang, Australia, India Bertemu Virtual
Para pemimpin AS, Jepang, Australia dan India akan adakan pertemuan puncak virtual akhir pekan ini di bawah kerangka kerja diplomatik