Imigran Bantu Pengungsi Afghanistan Memulai Kehidupan Baru di AS

Seorang perawat, tak bisa menahan air matanya sewaktu menceritakan betapa sulit hidupnya pada awal pindah ke AS sebagai pengungsi dari Vietnam
Pengungsi asal Afghanistan berjalan di area Liberty Village di pangkalan militer McGuire-Dix-Lakehurst di New Jersey, AS, pada 2 Desember 2021 (Foto: voaindonesia.com - Reuters/Barbara Davidson)

Jakarta – Sebuah klinik kesehatan di California, Amerika Serikat (AS), yang didirikan 40 tahun lalu untuk mengevaluasi kesehatan para pengungsi dari Asia Tenggara adalah bagian dari upaya AS untuk memukimkan kembali puluhan ribu orang dari Afghanistan.

Salah satu hal yang sama-sama banyak diketahui para pekerja di Klinik Tuberkulosis dan Pengungsi di Pusat Medis Santa Clara Valley di San Jose, California, adalah mereka tahu betapa sulitnya hidup di negara baru yang bahasanya tidak dimengerti.

Tram Pham, seorang perawat di klinik itu tak bisa menahan air matanya sewaktu menceritakan betapa sulit hidupnya pada awal pindah ke AS sebagai pengungsi dari Vietnam.

Ia juga mengingat kegembiraan yang tak terduga ketika dulu bertemu dengan seorang perawat yang berbicara dalam bahasa Vietnam dan menjelaskan pemeriksaan kesehatan dan tuberkulosis yang panjang yang diperlukan bagi pendatang baru.

Hampir tiga puluh tahun kemudian, Pham berharap bisa membayar kenyamanan yang diperoleh ia dan keluarganya di klinik itu dulu dengan mengabdikan diri sebagai sebagai perawat di sana.

anak2 pengungsi afghanistan di amerikaDua anak pengungsi Afghanistan bermain di kamp penampungan sementara di pangkalan militer AS di McGuire Dix Lakehurst, New Jersey, AS (Foto: Dok/voaindonesia.com/AP)

"Saya melihat pasien yang datang dari berbagai penjuru dunia. Saya lihat ada yang datang dari Vietnam. Saya melihat banyak pasien adalah pengungsi. Saya seperti melihat diri saya sendiri," ujar Pham.

Klinik tempatnya bekerja memeriksa orang-orang dari Afghanistan setelah penarikan pasukan AS dari negara itu pada Agustus lalu. Pham tidak bisa berbahasa Farsi atau Pashtun, tapi ia bisa menenangkan para pasien yang stres karena belum mendapat pekerjaan atau belum bisa membayar uang sewa tempat tinggal mereka.

Suatu hari, ia memegang tangan seorang perempuan Afghanistan yang lebih tua yang mengungkapkan kekhawatirannya tinggal di negara asing.

Hal serupa dirasakan penerjemah medis Jahannaz Afshar. Perempuan itu menyambut kedatangan para pengungsi dalam bahasa Farsi sewaktu mereka tiba di klinik itu. Ia menjelaskan apa yang harus dilalui sebagai bagian dari pemeriksaan medis yang diwajibkan oleh pemerintah federal. Ia menjelaskan sistem perawatan kesehatan AS yang berbelit-belit dan berbagi tip tentang cara menemukan dokter pribadi,

Afshar, yang pindah dari Iran pada tahun 2004, juga menjelaskan perbedaan budaya, seperti preferensi orang Amerika terkait obrolan ringan. Ia memberi tahu pendatang baru cara naik bus atau menggunakan perpustakaan umum, dan meyakinkan mereka bahwa di AS orang memberi bantuan tanpa mengharapkan imbalan apa pun.

"Saya pernah menjadi pendatang baru di negara ini dan saya harus melalui banyak hal seperti yang mereka hadapi. Ini jelas sangat relevan dan saya dengan mudah dapat memahami keadaan mereka,” kata Afshar.

pengungsi afghanistan di wisconsinSeorang pengungsi Afghanistan berdiri di luar perumahan sementara di pangkalan Angkatan Darat AS Fort McCoy di Fort McCoy, Wisconsin, AS, 30 September 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Nelda David, manajer klinik itu mengatakan, ia tidak heran dengan antusiasme para stafnya. "Sebagian besar staf kami dulunya adalah imigran atau pengungsi. Beberapa dari mereka bahkan melalui proses evaluasi kesehatan pengungsi di sini, di klinik ini,” ungkap David.

Klinik Tuberkulosis dan Pengungsi di Pusat Medis Santa Clara Valley ini bergabung dengan jaringan amal dan organisasi pemerintah yang berpartisipasi dalam upaya pemukiman kembali sekitar 100.000 orang pengungsi dari Afghanistan. Awalnya klinik ini ditunjuk untuk menangani 200 pengungsi, namun belakangan jumlah itu ditingkatkan menjad 800 pengungsi (ab/uh)/voaindonesia.com. []

Warga Amerika Keturunan Vietnam Bantu Pengungsi Afghanistan

Amerika Percepat Evakuasi Warga AS dan Afghanistan dari Kabul

North Carolina Bersiap Terima Pengungsi Afghanistan di Amerika

Pengungsi Afghanistan Tinggalkan Pangkalan Militer AS

Berita terkait
North Carolina Bersiap Terima Pengungsi Afghanistan di Amerika
Ribuan pengungsi Afghanistan sedang bersiap untuk dipindahkan ke Negara Bagian North Carolina, yang berada di wilayah tenggara AS
0
Emma Raducanu dan Andy Murray Optimistis Bertanding di Wimbledon
Raducanu, 19 tahun, akan melakukan debutnya di Centre Court ketika dia bermain melawan petenis Belgia, Alison van Uytvanck