Idul Adha Jatuh Tanggal 11 Agustus 2019

Data Astronomis Planetarium dan Observatorium Jakarta menunjukkan bahwa Hari Raya Idul Adha 1440 H jatuh pada 11 Agustus 2019.
Penentuan Idul Adha oleh Astronomis Planetarium dan Observatorium Jakarta. (Foto: dokumen Planetarium dan Observatorium Jakarta)

Jakarta - Data Astronomis Planetarium dan Observatorium Jakarta menunjukkan bahwa 2 Agustus 2019 bertepatan dengan tanggal 1 Dzulhijjah 1440 H dan Hari Raya Idul Adha 1440 H jatuh pada 11 Agustus 2019, bersamaan dengan Arab Saudi. Hal itu dibuktikan lewat tanda-tanda yang dapat dilakukan dengan beberapa cara.

Berdasarkan kesepakatan yang dilakukan oleh Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura (MABIMS) bahwa kemunculan hilal atau bulan baru itu dilihat dari kriteria ketinggian hilal di atas dua derajat dan jarak busur bulan matahari di atas tiga derajat serta umur hilal sudah delapan jam.

Merujuk hal di atas, di Indonesia Hisab Rukyat atau matahari terbenam itu terjadi pada pukul 17:55:23 WIB, ijtimak pukul 10:14:35 WIB, hilal terbenam pukul 18:11:06 WIB, tinggi hilal saat ghurub matahari 3,44 derajat, dan jarak busur bulan-matahari 3,81 derajat.

Sehingga 1 Agustus 2019 jatuh pada tanggal 29 Dzulkaidah 1440 H. Meski demikian, tetap harus menunggu hasil akhir terkait awal Dzulhijjah 1440 H itu dari keputusan pemerintah dalam sidang isbat yang akan berlangsung pada Kamis, 1 Agustus 2019.

"Maka pada tanggal 1 Agustus 2019 akan dilakukan sidang isbat untuk menentukan kapan 1 Dzulhijah 1440 H, apakah tanggal 1 atau 2 agustus 2019 nanti akan ditentukan kemunculan bulan baru yang kita kenal dengan nama hilal," ujar Eko Wahyu Wibowo dari Planetarium dan Observatorium Jakarta kepada Tagar, Rabu, 31 Juli 2019.

Penentuan awal bulan dalam almanak Hijriah penting bagi umat Islam terutama untuk menentukan bulan atau hari-hari sakral. 

Dzulhijjah termasuk salah satu bulan yang sakral yakni perayaan Hari Raya Idul Adha. Pada tahun ini umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah tahun 1440 H.

Perlu diketahui, Dzulhijjah adalah nama salah satu bulan dalam tahun Hijriah. Selain itu, ada juga Syaban, Ramadan, Syawal, Zulqadah dan sebagainya.

"Nah Dzulhijjah adalah nama salah satu nama bulan dalam tahun Hijriah yang lainnya ada Syaban, ada Ramadan, ada Syawal, ada Zulqadah, dan lain-lain," kata Eko.

Dia mengatakan bulan Dzulhijjah itu ditandai dengan kemunculan bulan baru atau hilal. Selain itu, bulan tersebut memiliki ciri khas di mana berlangsungnya ritual ibadah haji dan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban.

Dalam menentukan kemunculan hilal dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan data astronomi atau hisab. Kedua, menggunakan pengamatan langsung atau Rukyah. Kedua cara ini kerap memberikan hasil yang berbeda.

"Nah, dalam menentukan kemunculan hilal atau bulan baru ada beberapa cara satu menggunakan data astronomi atau hisab ada yang menggunakan pengamatan langsung atau rukyah sehingga kadang ada perbedaan," kata Eko.

Baca juga:

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.