Humor dan Perpaduan Perkusi ini Mestinya Disukai Anak Muda..

Lakon “Rukun Opo Gelut” menceritakan tentang kondisi pemilihan kepala daerah (Pilkada) damai. Grup pentas Thongprak beranggotakan 25 orang ini merupakan satu dari empat grup yang tampil pada sebuah panggung festival pertunjukan rakyat, yang digelar FK Metra Provinsi Jateng. Tiga group lainya berasal dari Kabupaten Rembang, Batang, dan Kudus.
Komunitas BARESS dari Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra) Kabupaten Jepara tampil dalam festival pertunjukan rakyat di Kebon Seni Desa Turusgede, Kabupaten Rembang, Senin (23/4). (Dok. Kominfo)

Jepara (Tagar 24/4/2018) - Suara kentongan mengiringi musik thongtek dengan lakon (cerita) “Rukun Apa Gelut” di Kebon Seni Desa Turusgede, Kabupaten Rembang, Senin (23/4). Perpaduan suara perkusi dari barang bekas, saron, demung, gong dan alat pukul dari bambu lainnya terdengar harmonis.

Gelak tawa ratusan penonton pecah, dengan munculnya dua orang komedian memakai tutup kepala bayi saling melontarkan lawakan khas jawa. Berlatar belakang cerita di sebuah warung kopi, kesenian tradisional persembahan Komunitas BARESS dari Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra) Kabupaten Jepara ini memadukan kesenian thongtek dengan emprak (Thongprak).

Lakon “Rukun Opo Gelut” menceritakan tentang kondisi pemilihan kepala daerah (Pilkada) damai. Grup pentas Thongprak beranggotakan 25 orang ini merupakan satu dari empat grup yang tampil pada sebuah panggung festival pertunjukan rakyat, yang digelar FK Metra Provinsi Jateng. Tiga group lainya berasal dari Kabupaten Rembang, Batang, dan Kudus.

Kabupaten Rembang sebagai penampil pertama membawakan lakon “Kidung Peniti Sari”, dilanjutkan Kabupaten Kabupaten Batang mengambil lakon “Cang Cung Slep”, dan Kabupaten Kudus dengan lakon “Pesugihan Kandang Emas” serta ditutup penampilan apik dari group pentas perwakilan Kabupaten Jepara.

Kepala Bidang (Kabid) Informasi dan Komunikasi Publik, Evi Sulistyorini menyampaikan, pertunjukan ini akan menjadi ruang apresiasi dan sekaligus bentuk pelestarian seni budaya tradisional Jateng. Meski prihatin dengan banyaknya masyarakat yang abai pada pertunjukan rakyat dan kesenian tradisional, pihaknya merasa senang masih ada anak-anak bangsa yang peduli pada pertunjukan rakyat.

“Kepada Kominfo kabupaten atau kota, saya minta untuk mensosialisasikan secara intensif keberadaan FK Metra kepada OPD lain. Sinergitas dengan OPD lain diperkuat agar kegiatan sosialisasi pembangunan di Jateng semakin optimal,” ujar dia.

Usai pelaksanaan pentas dan sekaligus ajang seleksi, festival pertunjukan rakyat akan digelar Kabupaten Purwodadi pada 25 April, dilanjutkan Semarang pada 28 April. (alf)


Berita terkait
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara