Hibur Pengungsi Klaten-Wonogiri, Ganjar: Wis Dimaem Bareng-bareng Wae

Hibur pengungsi Klaten-Wonogiri, Ganjar mengatakan, “Wis dimaem bareng-bareng wae kene ya”, yang sesungguhnya hidangan tersebut disuguhkan untuk dirinya.
PENGUNGSI LONGSOR WONOGIRI: Seorang pengungsi korban longsor memeriksakan kesehatan di posko pengungsian di Balai Desa Dlepih, Tirtomoyo, Wonogiri, Jawa Tengah, Kamis (30/11). Sebanyak 1.142 jiwa dari empat dusun di kawasan tersebut terpaksa mengungsi akibat tanah longsor yang telah menewaskan dua orang. (Foto: Ant/Mohammad Ayudha)

Semarang, (Tagar 3/12/2017) – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo tahu betul apa yang harus diperbuat seorang pimpinan saat warganya butuh pertolongan. Hal itu pula yang dilakukannya saat datang menghibur para pengungsi korban banjir di Kabupaten Klaten dan korban tanah longsor di Kabupaten Wonogiri, Minggu (3/12).

"Wis dimaem bareng-bareng wae kene ya," kata Ganjar sambil mengangkat nampan berisi makanan seperti ketela, kacang, dan buah yang sebenarnya disuguhkan untuk dirinya. Ganjar mengajak warganya untuk bersama-sama menikmati hidangan yang ada.

Saat mengunjungi tempat pengungsian di Klaten dan Wonogiri, Ganjar berupaya melakukan berbagai cara untuk menghibur ribuan pengungsi agar tidak larut dalam kesedihan.

Orang nomor satu di Jawa Tengah itu terlihat membagikan kaos dan mainan untuk anak-anak korban pengungsian.

Ganjar juga mendatangi satu persatu pengungsi untuk menanyakan kabar dan memberikan motivasi, serta mengajak para korban untuk makan bersama. Bahkan, politikus PDI Perjuangan ini juga mengajak beberapa nenek berusia 80 tahun untuk menyanyi bersama lagu Garuda Pancasila.

Saat berada di pos pengungsian Desa Melikan Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Ganjar memberikan bantuan berupa uang tunai Rp 100 juta dan kebutuhan pokok untuk para pengungsi. Untuk pengungsi di Kabupaten Wonogiri, dia menyerahkan uang Rp 200 juta dan bantuan bahan makanan lainnya serta peralatan memasak.

"Ini (pemberian bantuan, red) tindakan yang bisa dilakukan saat ini, sambil kami menunggu para ahli yang sudah diterjunkan untuk melakukan pengecekan di lokasi bencana," ujar mantan anggota DPR RI itu.

Saat disinggung mengenai rencana relokasi bagi warga Desa Dlepih, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, Ganjar mengaku masih belum bisa mengambil keputusan. Pasalnya, belum ada hasil dari pengecekan di kondisi lapangan apakah aman untuk dihuni atau tidak.

"Kalau memang tidak aman dan warga mau direlokasi, langsung kami carikan tempat untuk relokasi, namun tidak semudah itu, harus ada proses yang dilalui. Sekarang tim saya sudah bekerja di lokasi-lokasi itu," ujarnya.

Kondisi bencana yang terjadi saat ini, kata Ganjar, di luar prediksi sebelumnya sehingga pihaknya meminta seluruh kepala daerah untuk waspada dan benar-benar melakukan pendataan pada daerah-daerah rawan bencana. (ant/yps)

Berita terkait