Heboh Kondom Rasa Rendang, Ini Komentar Wagub Sumbar

Malaysia memproduksi kondom yang dikenal sebagai alat kontrasepsi dengan nama “Super Sensitive Perasa Rendang” ini komentar Wagub Sumbar
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit (Foto: Tagar/Riki Chandra)

Padang - Sebuah perusahaan di Malaysia memproduksi kondom (alat kontrasepsi) rasa rendang. Hal ini jelas membuat kaget banyak pihak. Termasuk Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit.

Apalagi, rendang yang dinobatkan sebagai makanan terlezat dunia tahun 2017 itu adalah kuliner khas Ranah Minang yang turun temurun diwarisi oleh perempuan Minangkabau. "Tentu saya terkejut. Ini tidak benar. Rendang itu masakan kebanggaan kita (Minang)," kata Nasrul kepada wartawan, 4 September 2019.

Kendati begitu, karena produksinya di Malaysia, ia meminta warga Sumbar tidak terpancing emosi atas pemberitaan tersebut. Sebab, rendang asli Ranah Minang tidak pernah dibuat macam-macam.

Menurutnya, rendang yang betul-betul bercita rasa Minang dibuat dan keluar dari Sumbar tanpa bercampur rasa-rasa modern lainnya.

"Kita perkuat saja rendang asli Sumbar ini dari sektor halal dan kesehatannya. Tidak perlu kita mengurusi mereka yang membawa-bawa nama rendang untuk itu (kondom)," tegasnya.

Sebelumya, sejumlah pemberitaan di media online nasional memuat tentang alat kontrasepsi dengan cita rasa rendang. Perusahaan di negeri jiran membuat alat kontrasepsi rasa rendang untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan ke-62 Malaysia pada Sabtu 31 Agustus 2019 lalu.

Namun, kondom rasa randang ini hanya akan dijual dalam periode terbatas. Alat kontrasepsi yang diberi nama “Super Sensitive Perasa Rendang”. []

Berita terkait
Buka Puasa Bersama Pakai Rendang di Ramadan London
Peserta buka puasa yang berjumlah tak kurang dari 400 orang tersebut mendapat suguhan menu rendang.
Resep Rendang Enak Lebaran 2019
Rendang dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia versi CNN International pada 2011.
2 Rumah Dirobohkan di Medan, Ditemukan Kondom Berserakan
Aparat kepolisian, TNI dan pihak Kecamatan Medan Area, membongkar dua rumah di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kota Medan, diduga sarang maksiat.
0
Setahun Bekerja Satgas BLBI Sita Aset Senilai Rp 22 Triliun
Mahfud MD, mengatakan Satgas BLBI telah menyita tanah seluas 22,3 juta hektar atau senilai Rp 22 triliun setelah setahun bekerja