Hari Raya Kurban, Pedagang Sapi Menjerit

Hari raya kurban, pedagang sapi menjerit. 'Baru 12 ekor terjual, masih ada 38 ekor, padahal tinggal sehari lagi Idul Kurban.'
Hari Raya Kurban, Pedagang Sapi Menjerit | H-1 Lebaran Idul Adha, Tim pemeriksa kesehatan hewan kurban Kota Makassar mendatangi dan memeriksa tempat-tempat penjualan ternak sapi dan kambing. Mereka memberikan kartu keterangan layak dan memenuhi syarat untuk dijadikan sembelihan kurban bagi hewan ternak yang dinyatakan sehat setelah pemeriksaan, di Makassar, Selasa 21/8/2018. (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Makassar, (Tagar 21/8/2018) - Hari Raya Idul Adha atau Idul Kurban tinggal sehari lagi, tapi pedagang hewan kurban di Makassar justru menjerit, karena dagangannya terutama sapi sepi pembeli.

Satu di antara pedagang hewan kurban yang mengeluhkan sepinya pembeli itu adalah Ilham (44). Ia berdagang sapi kurban di bilangan Jalan Hertasning Makassar.

Ilham bercerita ia menyiapkan 50 ekor sapi kurban, tapi yang terjual baru 12 ekor. Menurutnya tahun lalu tidak seperti sekarang.

"Baru 12 ekor yang terjual, masih ada 38 ekor, padahal tinggal sehari lagi Idul Kurban. Saya tidak tahu kenapa tahun ini sepi pembeli sapi," kata Ilham dengan dialeg Makassar yang kental kepada Tagar, Selasa (21/8).

Ia menduga sapi sepi pembeli karena harga sapi mengalami peningkatan sangat signifikan. Sapi dengan berat daging 80 kg naik sampai Rp 2-3 juta.

"Mungkin karena itu pembeli enggan membeli sapi," katanya. 

Ia berharap pas hari Idul Adha masih ada yang datang membeli sapi-sapinya itu.

"Saya ambil sapi ini di beberapa kampung di Sulsel, rugi kalau harus dikembalikan, rugi di ongkos," kata dia.

Pada hari yang sama, Tim dari Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar, mendatangi tempat-tempat penjualan hewan ternak, khususnya sapi dan kambing. Mereka melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan kurban.

Tim DP2 terdiri dari dokter hewan tersebut memeriksa setiap kambing dan sapi. Hewan kurban yang telah diperiksa dan sehat, diberi kartu keterangan yang menyatakan bahwa hewan tersebut layak dan memenuhi syarat untuk dijadikan sembelihan saat Idul Kurban, besok (22/8).

Kepala Dinas Pertanian Peternakan (DP2) Rahman Bando mengatakan, sejak pemeriksaan dari tanggal 15-21 Agustus 2018, ada sebagian hewan kurban yang tidak layak disembelih karena mengalami beberapa penyakit.

Dari pemeriksaan 15 hinggal 21 Agustus 2018, tercatat telah diperiksa 4.723 ekor sapi. Sebanyak 3.945 ekor sapi layak dijadikan hewan kurban, sedangkan 778 ekor sapi lainnya dinyatakan tidak layak.

Dari 778 ekor sapi yang tidak layak, di antaranya karena belum cukup umur untuk disembelih, 45 ekor sapi mengalami cacat telinga, 10 ekor sapi mengalami cacat mata (katarak), dan 3 ekor sapi mengalami testis tunggal (monorchidism).

Sedangkan untuk hewan kurban kambing, total 378 ekor, 319 ekor kambing layak dijadikan hewan kurban, 59 ekor kambing tidak layak dijadikan hewan kurban.

Dari 59 ekor kambing yang tidak layak tersebut, 48 ekor kambing belum cukup umur, 9 ekor kambing mengalami cacat mata (katarak), 1 ekor kambing mengalami cacat telinga, dan 1 ekor kambing mengalami lumpuh.

Total jumlah ternak sapi dan kambing yang diperiksa oleh tim DP2 Kota Makassar sebanyak 5.101 ekor. Dari jumlah tersebut, yang mendapatkan kartu layak kurban sapi dan kambing sebanyak 4.264 lembar. Dan jumlah pengambilan sampel sebanyak 467 slide.

"Ini rekapitulasi dari hari pertama tanggal 15 sampai hari keenam tanggal 21 Agustus 2018. Data tersebut didapat dari lima tim wilayah pemeriksaan kesehatan hewan kurban. Sedangkan pemeriksaan hewan berlanjut sampai H+3 Lebaran, termasuk pemeriksaan setelah penyembelian mulai besok," ungkap Rahman Bando.

Rahman Bando juga mengatakan, sapi kurban yang masuk ke Kota Makassar kebanyakan dari kota kabupaten di wilayah Sulawesi Selatan. 

"Sapi yang masuk Makassar, dominan dari Kabupaten penyangga dalam wilayah Sulawesi Selatan," ujarnya. []

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.