Harga Makanan dan Minuman di Bioskop Lebih Mahal dari Harga Tiket, Kok Bisa Ya?

Alasan utama dari melambungnya harga makanan dan minuman yang dijual di bioskop tak lain adalah untuk menjaga harga tiket bioskop tetap rendah dan kompetitif.
Harga Makanan Minuman di Cinema 21, Alasan utama dari melambungnya harga makanan dan minuman yang dijual di bioskop tak lain adalah untuk menjaga harga tiket bioskop tetap rendah dan kompetitif. (Foto: Ist.)

Jakarta, (Tagar 18/11/2017) Siapa yang tak pernah ke bioskop? Sejak dulu, bioskop menjadi tempat refreshing paling simple yang bisa dikunjungi semua kalangan. Namun jika Anda perhatikan, harga tiket bioskop akan lebih murah jika dibandingkan dengan harga makanan atau pun minuman yang mereka jual.

Tapi, pernahkah kalian berpikir apa alasan pengusaha bioskop menetapkan harga yang sedemikian mahal untuk makanan dan minuman yang mereka jual tersebut?

Menjaga harga tiket agar tetap rendah bukan hanya menempatkan usaha bioskop kompetitif terhadap para pesaing, namun juga menjaga agar harga tersebut secara psikologis bisa diterima oleh konsumen.

Dengan kata lain, cara ini sengaja dilakukan oleh pengusaha agar tetap mendapatkan banyak pengunjung. Bagi sebuah usaha bioskop tentu tujuan utamanya adalah menarik sebanyak mungkin pengunjung atau penonton.

Sekretaris Perusahaan Cinema 21, Catherine Keng, menyebut, biaya operasional pemutaran satu film di satu studio per satu kali baru mampu tercover bila jumlah penonton mencapai 30 persen dari jumlah kursi. Misalkan satu studio rata-rata 300 kursi, maka otomatis kuota dari 30 persen itu 100 penonton per studio per sekali tayang.

Pada dasarnya, pengusaha bioskop tidak mengandalkan penjualan tiket untuk memperoleh keuntungan yang tinggi. Hasil penjualan item-item lain seperti pop corn, makanan, minuman soft drink dan sebagainya lah yang kemudian menjadi sumber pemasukan utama mereka.

Tak bisa dipungkiri memang jika penjualan dari makanan dan minuman tersebut meskipun hanya sebesar 20% dari total laba kotor yang diterima, tapi perlu diingat bahwa penjualan dari item-item tersebut sepenuhnya menjadi hak pengusaha bioskop.

Berbeda dengan pendapatan tiket yang masih harus dibagi dengan pihak ketiga, yakni 50 persen untuk bioskop, 40 persen untuk produser film, dan 10 persen lagi untuk membayar pajak.

Well, udah gak bingung lagi kan sekarang kenapa harga-harga makanan dan minuman di bioskop itu bisa dua kali lipat dibanding harga di retail lain? (dbs)

Rizkia Sasi Utami

Berita terkait
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.