Harga Batu Bara Naik, Ekonom: Ekonomi Daerah Naik 0,5 %-1 %

Ekonom Senior Bank Mandiri Dendi Ramdani mengatakan kenaikan harga komoditas ini sudah terjadi di kuartal dua tahun 2021. Simak ulasannya.
Ekonom Senior Bank Mandiri Dendi Ramdani. (Foto: Tagar/Alwin)

Jakarta – Ekonom Senior Bank Mandiri Dendi Ramdani mengatakan kenaikan harga komoditas ini sudah terjadi di kuartal dua tahun 2021. Sehingga dapat membantu dan mendorong perekonomian wilayah yang mencapai sekitaran 0,5 % sampai 1 % atas melonjaknya harga dari batu bara.

“Sebetulnya di kuartal ke dua tahun 2021, sudah keliatan tanda-tanda bahwa dampak dari kenaikan harga komoditas ini sudah terjadi. Kalau kita lihat ke belakang kan sebetulnya harga sudah naik diakhir tahun 2020. Di Kalimantan sendiri pertumbuhan ekonomi kuartal dua itu 4,4 %, secara keseluruhan itu 6,2 8 %," ucap Dendi Ramdani saat diwawancarai di kanal YouTube CNBC Indonesia, dilihat, Senin, 25 Oktober 2021.


Jadi memang sangat lumayan, beberapa channel selain eksport yang meningkat ke dua juga investasi pada saat semester 1 tahun 2021 di Kalsel itu Pmdn dari data BKPM itu 1,8 triliun.


"Jadi, memang cukup sangat membantu estimasi kita itu kenaikan harga komoditas sekarang bisa mendorong perekonomian wilayah sekitaran 0,5% sampai 1%,” ujarnya.

Sekretaris Daerah Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar juga menyampaikan bahwa kenaikan harga dari batu bara ini tentunya juga mengakibatkan produksi meningkat mulai dari tenaga kerja, peralatan, kebutuhan pangan, penginapan, dan yang lainnya.

“Kenaikan harga batu bara mengakibatkan produksi juga meningkat. Otomatis tenaga kerja, peralatan, kemudian kebutuhan pangan, penginapan, dan sebagainya pasti ikut juga meningkat. Dan ini sangat berdampak pada peningkatan ekonomi Kalimantan Selatan, apalagi data ekspor terbesar Kalsel adalah bahan bakar mineral terbesar 65,28 % dari total ekspor Kalsel berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, ucap Roy Rizali Anwar saat diwawancarai di kanal YouTube CNBC Indonesia, Sabtu, 23 Oktober 2021.

Dampak kenaikan dari harga batu bara ini membuat perubahan besar di sektor eksport dan juga investasi. Dimana pada saat semester 1 di tahun 2021 Kalimantan Selatan, nilai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) naik hingga 1,8 triliun rupiah dan nilai ini jauh lebih besar dibandingkan tahun lalu di periode yang sama hanya mencapai 300 milyar.

“Jadi memang sangat lumayan, beberapa channel selain eksport yang meningkat ke dua juga investasi. Pada saat semester 1 tahun 2021 di Kalsel itu Pmdn dari data BKPM itu 1,8 triliun, jauh lebih besar dari pada tahun lalu di periode yang sama itu hanya sekitaran 300 milar,” ujar Dendi.

Dendi juga menyampaikan yang harus disiapkan dan dimanfaatkan selain Pendapatan Asli Daerah (PAD) ialah dampak ikutannya dan juga ekosistem yang berhubungan langsung dengan ini seperti transportasi atau jasa yang lainnya.

“Ya saya pikir selain PAD juga yang harus dipikirkan dan dimanfaatkan adalah dampak ikutannya. Pertama di eksistemnya yang terkait langsung misalkan transportasi atau jasa transportasi kemudian juga pengadaan alat transportasi mulai dari truk, tongkang kapal itu semua kan akan mengikuti perkembangan dari sektor komoditas ini,” ucap Dendi.

Dari melonjaknya harga batu bara ini membuat proyeksi peningkatan PAD melonjak. Karena dari peningkatan harga batu bara pastinya akan mendorong peningkatan produksi relevansi untuk memenuhi permintaan pasar melalui ekspor.

(Alwin Widiyantoro)

Berita terkait
Peluang Indonesia di Sektor Ekonomi Syariah dan Industri Halal Dunia
Presiden Jokowi sampaikan dari tahun 2018 ekonomi syariah Indonesia terus naik peringkat hingga terakhir di tahun 2020 berada di peringkat 4 dunia
Kemendagri: UKM Instrumen Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahtiar mengatakan bahwa UKM sebagai instrumen pertumbuhan ekonomi.
Perbankan dan Pelaku Usaha Diajak Bangkitkan Ekonomi Indonesia
Jokowi ajak dunia perbankan dan pelaku usaha untuk ekspansi dan mengucurkan kredit agar ekonomi Indonesia bisa pulih dan bangkit kembali
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.