Hampir Setengah Warga Australia Sudah Terinfeksi Covid-19

Hingga awal Juni 2022 dilaporkan setidaknya 46 persen warga dewasa Australia sudah pernah terinfeksi Covid-19
Tes terhadap darah yang disumbangkan lewat Palang Merah Australia menunjukkan kenaikan angka infeksi Covid-19 di bulan Juni 2022 di Australia. (Foto: abc.net.au/indonesian - Supplied/Lifeblood)

Oleh: Felicity Ripper

TAGAR.id - Hingga awal Juni 2022 dilaporkan setidaknya 46 persen warga dewasa Australia sudah pernah terinfeksi Covid-19. Angka ini didapat dari tes darah yang dilakukan untuk mengetahui antibodi virus tersebut.

Para peneliti sudah melakukan "serosurvey", atau survei yang dilakukan dengan memeriksa darah, terhadap mereka yang menyumbangkan darah.

Ini adalah serosurvey kedua yang dilakukan untuk menemukan adanya antibodi terhadap SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.

Hasilnya, angka antibodi sudah meningkat hampir tiga kali lipat dari angka 17 persen di akhir Februari 2022 lalu.

Peneliti senior di Kirby Institute, Dorothy Machalek, mengatakan penemuan ini tidaklah mengejutkan walau angka antibodi ini sangat besar.

"Pada bulan April, perbatasan internasional dibuka dan berbagai pembatasan dilonggarkan, juga banyak warga yang tidak lagi mengenakan masker sehari-hari," kata Dr Machalek.

"Kita juga memasuki musim dingin sehingga perilaku warga berubah - cuaca juga lebih dingin jadi kita lebih banyak berada dalam ruangan. "Jadi ini bukan hal yang sangat mengejutkan, tetapi memang terjadi kenaikan besar."

Rendahnya angka pengetesan, banyaknya kasus tanpa gejala, dan juga tes antigen yang dilakukan di rumah menyebabkan kemungkinan angka kasus yang lebih tinggi daripada yang resmi dilaporkan.

Dr Machalek mengatakan, meskipun tes darah dari para pendonor ini bukan gambaran sempurna dari apa yang terjadi sebenarnya, namun telah memberikan gambaran lebih nyata mengenai berapa banyak warga Australia yang sebenarnya sudah terinfeksi Covid-19.

surve covid d australiaSurvei dilakukan untuk melihat adanya antibodi dalam darah yang disumbangkan oleh warga di Australia. (Foto: abc.net.au/indonesian - Supplied/Lifeblood)

Infeksi paling banyak di kalangan dewasa muda

Bukti dari angka-angka infeksi sebelumnya menunjukkan mereka yang paling banyak terjangkit adalah kelompok yang berusia antara 18-29 tahun, dengan jumlah 61,7 persen, sementara yang paling rendah, sebanyak 25,7 persen, adalah mereka yang berusia 70-89 tahun di negara bagian Victoria, NSW, Queensland dan Australia Barat.

Di Australia Barat, berdasarkan survei donor darah, terjadi kenaikan jumlah infeksi dari 0,5 persen ke angka 37,5 persen dalam tiga bulan.

Para peneliti mengecek 5.139 sampel dari para donor Australia yang berusia antara 18-89 tahun untuk menemukan adanya antibodi Covid-19.

Mereka mencoba menemukan dua tipe antibodi SARS-CoV-2 untuk mengetahui apakah infeksi itu terjadi selama beberapa bulan terakhir atau baru terjadi belakangan ini saja.

Sampel donor tersebut diambil dari periode tanggal 9 sampai 18 Juni tahun ini.

Dr Machalek mengatakan ada sejumlah keterbatasan yang mereka alami dan survei yang mereka lakukan tidaklah 100 persen akurat.

"Kami menyadari bahwa mungkin kami tidak bisa menangkap sekitar 20 persen infeksi yang ada," katanya.

Kasus akan terus melonjak

Pengecekan berikutnya terhadap para pendonor yang terdaftar di Palang Merah Australia akan dilakukan pada akhir Agustus 2022.

Dr Machalek memperkirakan angka infeksi di kalangan warga Australia akan meningkat lagi dengan adanya varian baru Omicron yang muncul.

"Saya kira di satu titik tertentu tingkat antibodi ini akan mencapai titik stabil dan kemudian akan terjadi penurunan," katanya.

"Kita juga harus menyadari bahwa banyak kasus di kalangan warga tidaklah berarti tingkat kekebalan jadi tinggi.

"Jadi penting sekali untuk mendapatkan vaksinasi booster bila memang sudah waktunya atau jika Anda memenuhi syarat, serta mengenakan masker di tempat yang berisiko terkena virus."

Kepala Bidang Kesehatan Australia, Professor Paul Kelly, mengatakan data yang dikumpulkan dari berbagai survei ini merupakan data penting untuk menentukan kebijakan terkait pandemi.

Data tersebut nantinya akan didistribusikan ke semua negara bagian dan pemerintah federal. (Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News)/abc.net.au/indonesian. []

Catatan: Laporan situs independen, worldometers, menunjukkan sampai tanggal 27 Juli 2022, jumlah kasus Covid-19 di Australia mencapai 9,235,196 dengan 11.386 kematian. Sedangkan situs ourworldindata.org menunjukkan sampai tanggal 26 Juli 2022 persentase warga Australia yang sudah divaksinasi Covid-19 mencapai 86,36% yang terdiri atas 83,79% dua suntikan dan 2,57% satu suntikan (red.).

Berita terkait
Pemerintah Australia Berlakukan Kembali Pembayaran Covid-19
Pembayaran sebesar 750 dolar (sekitar Rp 7,5 juta) mulai berlaku minggu ini dan dihitung mundur per 1 Juli 2022