Hadiah 100 Hari Jokowi-Ma'ruf Amin dari Bank Dunia

Jubir Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman mengatakan ada hadiah untuk 100 hari kerja pemerintahan Jokowi-Maruf Amin dari Bank Dunia.
Presiden Jokowi di PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur pada Senin, 27 Januari 2020. (Foto: dok Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

Jakarta - Juru Bicara (jubir) Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman mengatakan ada hadiah untuk 100 hari kerja pemerintahan Joko Widodo - Ma'ruf Amin. Menurutnya, hadiah itu dari laporan Bank Dunia berupa peningkatan stabilitas hidup masyarakat Indnesia. 

Fadjroel mengatakan, Presiden Joko Widodo berterimakasih dan menyambut gembira laporan Bank Dunia (World Bank) 'Aspiring Indonesia - Expanding the Middle Class' yang menyatakan bahwa 45 persen  penduduk Indonesia atau 115 juta orang yang telah berhasil keluar dari garis kemiskinan. "Terima kasih, ini hadiah 100 hari pemerintahan Jokowi - Maruf Amin, semua hasil pekerjaan pemerintah ini untuk seluruh rakyat Indonesia dalam mencapai Indonesia Maju," katanya  Tagar, Kamis malam, 30 Januari 2020.

Indonesia menurut Bank Dunia telah membuat kemajuan luar biasa dalam mengurangi tingkat kemiskinan yang sekarang berada di bawah 10 persen  serta berhasil menumbuhkan kelas menengah menjadi 20 persen  atau sekitar 52 juta orang. "Presiden Joko Widodo berterimakasih sebesar-besarnya atas partisipasi seluruh rakyat Indonesia, serta memperhatikan dengan seksama rekomendasi Bank Dunia agar pemerintah mengadopsi kebijakan tepat dan efektif kepada kelas menengah baru yang keluar dari garis kemiskinan,"ucap Fadjroel.

JokowiPresiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo (kanan) dan KH Ma'ruf Amin (kedua kanan) bersama Ibu Irianan Joko Widodo (kiri) dan Ibu Wury Estu Handayani (kedua kiri) menyapa pendukung sebelum memberikan pidato pada Visi Indonesia di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat Minggu (14/7/2019). Joko Widodo menyampaikan visi untuk membangun Indonesia di periode kedua pemerintahannya di antaranya pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia, investasi, reformasi birokrasi dan efektifitas serta efisiensi alokasi dan penggunan APBN. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)

Fadjroel menambahkan, Jokowi telah membenarkan bahwa permintaan (konsumsi) kelas menengah mendorong pertumbuhan ekonomi karena merupakan setengah total pengeluaran rumah tangga Indonesia. " Kebijakan pemerintah Joko Widodo seperti Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja, Perpajakan, bahkan Ibukota Negara baru di Kalimantan Timur diharapkan mampu mendorong Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi. Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja itulah yang diharapkan mampu mendorong transformasi ekonomi dan pengembangan SDM," ujarnya.

Fadjroel mengatakan, hal itu diharapkan mampu mendukung perubahan struktur ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi 5,7- 6,0 persen. Selain itu, kata dia, melalui penciptaan lapangan kerja dengan SDM berkualitas sebanyak 2,7 - 3 juta per tahun.

"Peningkatan investasi 6,6 - 7 persen disertai peningkatan produktifitas, peningkatan  pendapatan dan daya beli serta peningkatan konsumsi 5,4 - 5,6 persen, serta peningkatan pemberdayaan UMKM kita yang memberikan kontribusi  61,7 persen dari PDB dan menyerap 97 persen  total tenaga kerja,"kata Fadjroel.[] 

Berita terkait
Kata Jokowi Soal 100 Hari Kerja Pemerintahan
Apa kata Presiden Jokowi-Maruf setelah menjalankan roda pemerintahan selama 100 hari.
100 Hari Kerja Jokowi, FPI: Tambah Hancur Semua
Genap 100 hari kerja Jokowi-Maruf dimaknai sejumlah catatan buruk oleh Sekretaris Umum FPI Munarman. Disebutkan, telah gagal pimpin Indonesia.
100 Hari Kerja Bukan Prioritas Jokowi-Ma'ruf Amin
Jubir Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman menilai 100 hari kerja Jokowi-Maruf Amin tidak bisa dijadikan barometer, karena tidak didesain.