Gusmal-Suherman, Duet Baru di Pilgub Sumbar

Bursa Pemilihan Gubernur Sumatera Barat kian sengit. Pasangan Gusmal-Suherman mendeklarasikan diri maju dan berburu tiket di poros baru.
Bakal calon gubernur Sumbar Gusmal (kiri) dan Suherman (kanan) bertekad merebut tiket untuk Pilkada Sumbar 2020. (Foto: Tagar/Istimewa)

Solok - Poros baru Pilkada Sumatera Barat (Sumbar) besutan 3 partai politik (parpol) tampaknya kian panas. Sejumlah nama tokoh kini berpacu mengincar "tiket" pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumbar 2020.

Rencananya, koalisi Partai Golkar, PKB dan Nasdem ini mulai membuka pendaftaran bagi bakal calon gubernur dan wakil gubernur mulai hari ini, Kamis, 6 Agustus 2020. Sederet nama pun telah mengantri untuk mendaftar hingga tiga hari ke depan.

Pak Gusmal adalah Bupati Solok dua periode. Saya yakin beliau punya basis massa yang kuat di kawasan Solok Raya.

Di antaranya, Gusmal, Fauzi Bahar, Suherman, Fahkrizal, Genius Umar, Sadiq Pasadigoe, Faldo Maldini, Febby Dt Bangso dan Doni Oscaria. Ada yang mendaftar dengan pasangan yang telah mereka pilih, ada pula yang sendiri-sendiri.

Kabar mengejutkan datang dari Bupati Solok Gusmal Dt Rajo Lelo. Setelah mencoba membangun komunikasi politik dengan berbagai tokoh, Gusmal akhirnya memutuskan maju Pilgub Sumbar bersama Suherman Tuanku Rajo Disambah (TRB). Mereka pun mendeklarasikan diri menjadi pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sumbar di Kota Solok, Rabu, 5 Agustus 2020.

Duet baru di panggung Pilkada Sumbar ini memberikan dahaga baru bagi masyarakat. Kedua-duanya punya pesona dan pengalaman yang berbeda-beda. Gusmal dikenal sosok birokrasi senior yang juga sudah dua periode menjabat bupati Solok. Sedangkan Suherman berlatar pengusaha muda sukses yang berasal dari Tanah Datar.

Gusmal mengatakan, deklarasi ini tidak semata mengumumkan kepastiannya maju menjadi bakal calon gubernur dan Suherman sebagai wakilnya. Namun, ini menjadi bagian meminta restu kepada seluruh masyarakat.

Dia memandang panggung Pilkada Sumbar kini didominasi daerah pemilihan (dapil) 2 Sumbar. Kondisi ini seakan menyenyampingkan potensi politik di dapil 1 Sumbar. Terutama wilayah Solok Raya (Kabupaten Solok, Kota Solok, Solok Selatan) hingga Sawahlunto, Sijunjung dan Dharmasraya.

"Ini potensi bagi kita untuk menggalang kekuatan pemenangan pada Pilgub nanti," kata Gusmal yang juga menjabat sebagai ketua LKAAM Kabupaten Solok itu.

Gusmal juga memgemukakan gagasannya menatap Sumbar masa depan dengan segala sumber dayanya. "Jika nanti diamanahkan menjadi gubernur dan wakil gubernur Sumbar, kita akan membangkitkan dan membangun Sumbar berbasis nagari (desa)," katanya.

Sementara itu, Suherman mengatakan bersedia menjadi bakal calon wakil Gusmal karena merasa memiliki hubungan bathin dengan Bupati Solok itu. "Kita sepakat bersama Pak Gusmal karena adanya komunikasi bathin untuk melangkah ke bursa pemilihan kepala daerah," katanya.

Menurutnya, kekuatan bathin akan melahirkan sikap saling percaya hingga berkomitmen membangun Sumbar. Dia pun akan berjuang hingga titik darah penghabisan, termasuk memperjuangkan kendaraan politik di poros baru.

"Pak Gusmal adalah Bupati Solok dua periode. Saya yakin beliau punya basis massa yang kuat di kawasan Solok Raya," katanya.

Menurut Suherman, belum ada satu pun pasangan calon yang bisa dipastikan menggenggam kepastian partai hingga mendaftar ke KPU nanti. Atas dasar itu, dia berkeyakinan berkesempatan besar merebut tiket di poros baru Pilgub Sumbar.

Untuk diketahui, syarat mendukung calon gubernur harus memiliki 13 kursi minimal di DPRD. Jika digabungkan, tiga partai ini bisa mengusung satu kandidat. Golkar memiliki 8 kursi di DPRD Sumbar. Sedangkan PKB memiliki 2 kursi dan Nasdem 3 kursi. Ditambah 3 kursi PDI Perjuangan jika resmi bergabung.

Partai Gerindra dengan 14 kursinya telah menyatakan mendukung pasangan Nasrul Abit-Indra Catri. Sedangkan PKS dengan 10 kursi dan PPP dengan 5 kursi, berkemungkinan mengusung Mahyeldi dan Audy Joenaldy. Kemudian Demokrat dan PAN yang sama-sama memiliki 10 kursi, mengusung Mulyadi dan Ali Mukhni.

Jika poros baru ini mengusung kandidat, dipastikan Pilgub Sumbar akan diikuti 4 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Sebab, 1 kandidat perseorangan Fakhrizal-Genius telah dinyatakan tidak memenuhi syarat dukungan, meski masih berjuang untuk sengketa Pemilu. []



Berita terkait
3 Parpol Bentuk Poros Baru Pilkada Sumbar
Tiga partai politik di Sumatera Barat sepakat membentuk poros baru di Pilkada 2020.
Pengamat: Tak Jaminan Gerindra Menang Pilkada Sumbar
Pengamat menyebut kemenangan Gerindra pada pemilihan legislatif 2019 di Sumatera Barat tidak jaminan menang di Pilkada 2020.
Gerindra Usung NA-Indra Catri di Pilgub Sumbar
Nasrul Abit dan Indra Catri resmi diusung Partai Gerindra menjadi calon gubernur dan wakil gubernur Sumbar untuk Pilkada 2020.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.